Pendiri Huawei minta Honor menjadi pesaing terbesar pasca perpisahaan

id Huawei,Honor,Huawei jual Honor

Pendiri Huawei minta Honor menjadi pesaing terbesar pasca perpisahaan

Ilustrasi Honor (REUTERS)

Kami adalah pesaing Anda di masa depan

Jakarta (ANTARA) - Pendiri Huawei Ren Zhengfei meminta karyawan dari sub-merek Honor untuk berusaha melampaui induk perusahaan saat pidato perpisahan ketika raksasa teknologi tersebut menjual merek “ramah kantong”- nya itu untuk menjaga agar rantai pasokannya tetap hidup.

Ren meminta Honor untuk menjadi pesaing terbesar Huawei setelah "perceraian," dan mengatakan bahwa menggulingkan Huawei harus "menjadi slogan motivasi Anda.”

“Kami adalah pesaing Anda di masa depan,” ujar Ren, dikutip dari Reuters, Minggu.

Pada awal tahun ini, Huawei mengatakan akan menjual Honor ke entitas baru bernama Shenzhen Zhixin New Information Technology, yang dibentuk dari agen dan dilernya, sehingga dapat melanjutkan sumber komponen yang saat ini dibatasi oleh sanksi Amerika Serikat.

Pemerintah AS mengatakan Huawei adalah ancaman keamanan nasional, klaim yang dibantah oleh perusahaan tersebut.

“Gelombang demi gelombang sanksi AS yang berat terhadap Huawei telah membuat kami akhirnya mengerti, politisi Amerika tertentu ingin membunuh kami, bukan hanya mengoreksi kami,” kata Ren.

Meskipun Huawei dapat mengatasi kesulitan tersebut, “jutaan” karyawan di agen dan distributor Honor di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan saat saluran penjualan “mengering,” kata Ren dalam pidato.

“Kami tidak harus menyeret orang yang tidak bersalah ke dalam air hanya karena kami menderita,” ujar Ren.

Honor memiliki kontribusi 26 persen dari 51,7 juta ponsel yang dikirim Huawei pada Juli-September, menurut lembaga riset pasar Canalys. Produk Honor juga termasuk laptop, komputer tablet, TV pintar dan aksesori elektronik.

Beberapa sumber industri baru-baru ini kepada Reuters mengatakan bahwa para pesaing Huawei sedang meningkatkan pesanan produksi, sebagai upaya untuk melahap pangsa pasar, sementara raksasa teknologi tersebut tidak dapat memproduksi ponsel baru.

Jika Honor dapat melanjutkan produksi, label tersebut dapat mempertahankan pangsa pasar, menurut analis industri di lembaga riset pasar Counterpoint, Flora Tang.