DPRD Gali Strategi Pengembangan Dan Pemanfaatan Posyandu

id DPRD Sulteng, Posyandu

DPRD Gali Strategi Pengembangan Dan Pemanfaatan Posyandu

Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Zalzulmida A Djanggola (tengah berjilbab) saat meminta penjelasan pengelolaan Posyandu Integrasi Bhakti Solo, di Solo, Jumat (28/11). (adha nadjemuddin)

Zalzulmida berharap hasil kunjungan kerja Komisi IV tersebut dapat ditularkan ke kabupaten/kota di Sulawesi Tengah sehingga kesehatan ibu dan anak di daerah itu terus membaik dari tahun ke tahun sebab angka kematian bayi masih tinggi yakni 369 orang
Surakarta (antarasulteng.com) - Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah bersama instansi terkait menggali strategi pengembangan dan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di salah satu Posyandu percontohan nasional di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Rombongan Komisi IV mengunjungi Posyandu Tunas Bhakti di Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Surakarta, setelah sebelumnya melakukan dialog bersama pemerintah Kota Solo tentang kondisi umum daerah itu khususnya terkait penanganan kesehatan.

Posyandu ini merupakan Posyandu terintegrasi dengan penanganan pendidikan anak usia dini, ibu hamil, manusia lanjut usia, pendidikan dan pengembangan kreativitas industri rumah tangga bagi ibu-ibu PKK, pengelolaan kebun kota serta pemanfaatan bank sampah.

Semua kegiatan tersebut terintegrasi di Posyandu, sehingga Posyandu tidak saja berfungsi untuk pelayanan timbang menimbang balita dan cara menyusui ibu melahirkan, tetapi sekaligus difungsikan untuk pengembangan kreativitas anak dan ibu.

Posyandu tersebut merupakan salah satu bekas binaan ibu negara Iriana Jokowi saat masih menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Solo.

Ketua Komisi IV Zalzulmida A Djanggola bersama anggota Komisi IV lainnya banyak menggali strategi pengembangan dan pemanfaatan Posyandu tersebut termasuk terkait dukungan anggaran dari pemerintah daerah.

"Kita ingin tahu bagaimana cara penganggarannya. Apakah juga mendapat dukungan dana dari pemerintah provinsi," kata Zalzulmida.

Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah itu tampak antusias ingin mengetahui sejumlah kegiatan yang dilakukan Posyandu tersebut. Ia bahkan melihat langsung beberapa kegiatan ibu-ibu PKK dan wawancara langsung dengan para pengelola.

Zalzulmida bahkan melihat langsung pengelolaan kebun sayur dan industri sabun colek yang diciptakan para ibu-ibu PKK. Beberapa anggota DPRD mempraktikkan cara paking sabun colek ke dalam gelas air mineral dengan menggunakan teknologi sederhana.

Salah satu keunggulan Posyandu tersebut adalah melibatkan partisipasi ibu-ibu rumah tangga sekitarnya dan para alumni Institut Teklogi Bandung.

Sementara pemerintah kota sebagai fasilitator dengan memberikan dukungan dana. Bantuan Pemerintah Kota antara lain berupa Rp2,5 juta per balita per tahun dan Rp2 juta per lanjut usia per tahun.

Bantuan dana tersebut antara lain digunakan untuk makan tambahan dan operasional Posyandu.

Zalzulmida berharap hasil kunjungan kerja Komisi IV tersebut dapat ditularkan ke kabupaten/kota di Sulawesi Tengah sehingga kesehatan ibu dan anak di daerah itu terus membaik dari tahun ke tahun sebab angka kematian bayi masih tinggi yakni 369 orang pada 2014.***