DPRD Sulteng Dorong Maksimalisasi Peran Posyandu

id DPRD Sulteng, Posyandu, Komisi IV

DPRD Sulteng Dorong Maksimalisasi Peran Posyandu

Komisi IV (Kesra) DPRD Sulteng saat berdialog dengan Pemkot Solo di Surakarta Jumat (28/11). Mereka akan mendorong maksimalisasi fungsi Posyandu. (Adha Nadjemuddin)

"Nanti kami akan dorong supaya ada daerah di Sulawesi Tengah yang bisa jadi Posyandu percontohan nasional," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah Erwin Burase di sela-sela kunjungan kerja Komisi IV di Solo, Sabtu.
Surakarta (antarasulteng.com) - DPRD Sulawesi Tengah mendorong pemerintah provinsi setempat untuk mengembangkan fungsi dan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi pos pelayanan terintegrasi seperti yang dikembangkan di Solo, Jawa Tengah, saat ini.

"Nanti kami akan dorong supaya ada daerah di Sulawesi Tengah yang bisa jadi Posyandu percontohan nasional," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah Erwin Burase di sela-sela kunjungan kerja Komisi IV di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan hasil kunjungan kerja tersebut akan disampaikan melalui paripurna DPRD dan meminta tanggapan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kami akan minta tanggapan Pak Gubernur, supaya Sulawesi Tengah juga mengembangan Posyandu terintegrasi," katanya.

Menurut Erwin, jika hal itu direspons positif pemerintah daerah maka DPRD siap membantu dalam dukungan politik anggaran dan regulasi.

"Nanti kami lihat mana daerah kabupaten/kota yang siap melaksanakan. Kami bisa "sharing" penganggarannya," katanya.

Erwin menilai berdasarkan hasil kunjungan kerja ke salah satu Posyandu integrasi di Kecamatan Jebres, Solo, sistem pengelolaan Posyandu tersebut pantas diimplementasikan di Sulawesi Tengah karena sangat membantu peningkatan kesehatan dan kreativitas ibu dan anak.

"Posyandu terpadu ini sangat bagus karena kegiatan pembinaan terintegrasi, sehingga kegiatan Posyandu tidak saja menimbang balita, tetapi terintegrasi dengan kegiatannya lainnya," katanya.

Posyandu Bhakti di Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, telah menjadi pusat kegiatan ibu dan anak dengan mengembangkan kerajinan tangan bahkan industri rumah tangga berupa sabun cuci karya ibu-ibu rumah tangga di sekitar Posyandu tersebut.

Selain itu mereka juga mengembangkan kebun dan mengelola sampah yang menghasilkan uang.

"Di sana sudah ada permainan anak, Ada pemeriksaan kesehatan ibu dan anak. Ada pengajian ibu-ibu sekaligus mengembangkan pola pemberdayaan ekonomi," katanya.

Erwin mengatakan jika pola tersebut juga dikembangkan di Sulawesi Tengah akan sangat membantu menekan angka kematian ibu dan bayi bahkan kata dia, menjadi solusi pengembangan ekonomi masyarakat.***