Legislator: Libatkan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pekarangan

id DPRD Sulteng, Solo, Pekarangan, Komisi IV

Ibrahim A Hafid : "Di Solo mereka bahkan mengelola sampah menjadi bernilai ekonomi,"
Surakarta (antarasulteng.com) - Pemerintah daerah perlu mendorong pemanfaatan pekarangan rumah dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

Anggota Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah Ibrahim A Hafid di sela-sela kunjungan kerja Komisi IV di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan, Kota Solo perlu dijadikan contoh dalam pemanfaatan pekarangan lingkungan dengan mengintegrasikan kegiatan pelayanan kesehatan.

"Pemanfaatan lahan itu sekaligus untuk perbaikan gizi masyarakat dan bisa hemat belanja kebutuhan dapur," katanya.

Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulawesi Tengah itu mengatakan pemanfaatan pekarangan yang diorganisir melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tengah dikembangkan di sejumlah kota seperti di Solo.

Dia mengatakan peran motivator sangat dibutuhkan dalam menggalakkan pemanfaatan pekarang rumah menjadi kebun kecil sehingga ada yang mengerakkan masyarakat untuk memanfaatkan potensi lingkungan sekitarnya.

"Di Solo mereka bahkan mengelola sampah menjadi bernilai ekonomi," katanya.

Menurut Ibrahim jika hal ini direspon pemerintah daerah maka DPRD khususnya Komisi IV siap mengawal dalam bentuk pengalokasian anggaran dan regulasi.

Sementara itu Dewi, Manager Purwo Clean, salah satu unit usaha Posyandu Bhakti di Kecamatan Jebres, Solo mengatakan sejak empat bulan terakhir mereka telah memasarkan ribuan gelas sabun colek pencuci piring yang diproduksi ibu-ibu rumah tangga sekitarnya.

"Setiap ibu rumah tangga wajib memasarkan produk ini. Cara ini membuat produk kami laku di pasaran," katanya.

Dewi mengatakan selain memproduksi sabun, mereka juga memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayur dan buah.

"Kami mau buat kolam ikan lagi di pekarangan kebetulan masih ada sedikit pekarangan yang belum dimanfaatkan," katanya.

Sebelumnya Sekretaris Komisi IV Erwin Burase mengatakan Komisi IV akan mendorong pemerintah daerah agar membuat daerah percontohan Posyandu terintegrasi yang tidak hanya menimbang balita tetapi juga mendorong pemanfaatan lingkungan yang bernilai ekonomis.***