GPdI Sulteng salurkan bantuan kemanusiaan ke korban kekerasan di Sigi

id Penanggulangan, terorisme, di sulteng

GPdI Sulteng  salurkan bantuan kemanusiaan ke korban kekerasan di Sigi

Sekretaris Majelis Daerah GPdI Sulteng Pendeta Markus Singgalingin (baju putih) usai berbagi kasih dengan keluarga korban kekerasan MIT Poso, di  Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (2/12/2020).ANTARA/Ist.

Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Majelis Daerah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban aksi kekerasan di Kabupaten Sigi.

Aksi kekerasan diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.

“Berkat karunia Tuhan tim mewakili Majelis Daerah GPdI Sulteng dan mewakili GPdI Ebenhaezer Palu bisa menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada keluarga penyerangan orang tidak dikenal di Lemban Tonggo, Sigi, Tuhan dipermuliakan,” kata Sekretaris Majelis Daerah GPdI Sulteng Pendeta Markus Singgalingin di Palu, Kamis.

Ia mengatakan bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan bahan pokok makanan seperti beras, minyak goreng, mie instan, minuman, makanan ringan dan bingkisan Natal serta pakaian baru yang bisa digunakan pada perayaan Natal Desember 2020.

“Selain itu diserahkan juga bantuan diakonia dari Majelis Daerah Sulawesi Tengah kepada keluarga korban dan saya langsung datang menyerahkan,” katanya.

Ia mengatakan sebelumnya Majelis Daerah GPdI Sulawesi Tengah menyerukan kepada seluruh jemaatnya untuk melakukan doa dan puasa bersama selama satu hari untuk para korban kekerasan MIT Poso di Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan perlunya doa dan puasa dilakukan oleh jemaat GPdI Sulteng agar para pelaku kekerasan yang menyebabkan korban nyawa dan harta tersebut bisa segara bertobat dan ditangkap oleh aparat keamanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Doa dan puasa massal untuk seluruh keluarga yang berduka supaya Roh Kudus kuatkan mereka dan terlebih para pelaku kekerasan yang sadis itu supaya Tuhan ampuni dan jamah mereka. Itu sikap dari Sinode Gereja Pantekosta di Indonesia Sulawesi Tengah," katanya.

Ia kembali mengimbau seluruh jemaat GPdI Sulawesi Tengah untuk tetap tenang, tidak terprovokasi dan tidak memberikan pernyataan di media sosial yang berbentuk suatu perlawanan.

"Karena Tuhan Yesus mengajar kita untuk berdoa kepada Tuhan buat musuh-musuh kita biar Tuhan sendiri yang bekerja sesuai keadilannya, karena kita tahu ini penggenapan firman dan ini kiranya membuat seluruh jemaat semakin dekat kepada Tuhan," pesannya.