BI: Sulteng akan hadapi empat tantangan tingkatkan ekonomi

id Sulteng,Palu,Sandi,BI,BI Sulteng

BI: Sulteng akan hadapi empat tantangan tingkatkan ekonomi

Sebuah alat berat menaikkan material tambang galian c beruoa pasir, batu, dan kerikil (Sirtukil) ke dalam kapal tongkang di salah satu dermaga galian tambang C di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (12/4/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp

Palu (ANTARA) - Baik Indonesia (BI) mengungkapkan ada empat tantangan yang akan dihadapi masyarakat dan pemerintah daerah serta stakeholder terkait di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam meningkat perekonomian daerah mulai 2021.



"Pertama divergensi ekonomi wilayah barat dan timur. Harus diakui bahwa sumber pertumbuhan ekonomi Sulteng adalah di wilayah Kabupaten Morowali dan Banggai yang berbasis pada sektor tambang dan industri turunannnya,"katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 yang diadakan Kantor Perwakilan BI Sulteng di Kota Palu, Kamis.



Sementara itu ia mengatakan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Tolitoli serta Buol harus terus didorong agar iklim investasi dan usaha menarik investor dari dalam dan luar negeri berinvestasi di sana.



Kedua, potensi kenaikan harga akibat kenaikan demand atau permintaan dan fluktuasi bahan pangan. Membaiknya ekonomi tahun 2021 akan meningkatkan sisi permintaan.



"Oleh karenanya ketersediaan pasokan dan kecukupan produksi harus dikelola dengan baik. Di sisi volatile foods atau atau makanan yang mudah menguap, koordinasi antar stakeholder diperlukan mencakup manajemen cuaca, pola tanam dan melakukan penguatan kerjasama antar daerah,"jelasnya.



Ketiga, Majid menyebut potensi kemiskinan yang masih di atas rata-rata Nasional. Pada 2020 tercatat hanya dua daerah di Sulteng yang kemiskinannya berada dibawah angka nasional yakni Kota Palu dan Banggai.



Oleh karena itu, koordinasi dan kerjasama guna mengurangi angka kemiskinan perlu kita perkuat.



"Keempat, menjaga kesinambungan antara percepatan pemulihan ekonomi namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan Sulteng tetap harus menjadi prioritas. Situasi pandemi COVID-19 pada 2021 masih diliputi dengan ketidakpastian,"ujarnya.



Terdapat beberapa isu, lanjutnya, seperti kepastian pembagian vaksin di Sulteng, peningkatan ketersediaan fasiltas kesehatan untuk tes COVID-19 harus menjadi perhatian semua pihak.



"Oleh karenanya, hal ini perlu dijaga agar pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dapat berjalan dengan optimal,"tambahnya.