Kemendikbud siapkan SDM unggul lewat Pelajar Pancasila

id Kemendikbud,profil Pelajar Pancasila,Pelajar Pancasila

Kemendikbud siapkan SDM unggul lewat Pelajar Pancasila

Ilustrasi - Pelajar peserta upacara melakukan penghormatan pada upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (1/10/2019). . ANTARA FOTO/Rahmad/pd. (ANTARA FOTO/RAHMAD)

Melalui profil Pelajar Pancasila akan mampu menghasilkan generasi muda yang bisa menghadapi tantangan global dan Revolusi Industri 4.0

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui profil Pelajar Pancasila.

“Melalui profil Pelajar Pancasila akan mampu menghasilkan generasi muda yang bisa menghadapi tantangan global dan Revolusi Industri 4.0,” ujar Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud Hendarman, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pengembangan SDM unggul, kata dia, harus bersifat holistik dan tidak berfokus kepada kemampuan kognitif saja. Pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama, yaitu bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Pelajar Pancasila, kata dia, merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dia menjelaskan nai-nilai karakter Pancasila perlu ditanamkan pada diri siswa sedini mungkin karena nilai-nilai tersebut merupakan nilai luhur bangsa Indonesia. Dengan tertanamnya nilai karakter Pancasila, diharapkan akan terlahir bibit unggul bangsa yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa.

“Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. Sila-sila yang ada pada Pancasila menjadi titik berangkat untuk menjadi manusia Indonesia dan SDM unggul,” ujar dia.

Kemendikbud menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui sejumlah program yang diselenggarakan, mulai dari Belajar dari Rumah yang disiarkan TVRI, maupun program-program lainnya, seperti webinar, nonton bareng dan lain-lain.

Dia menambahkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa dilakukan oleh Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud saja, tetapi seluruh pihak harus ikut melakukan program atau kegiatan penguatan karakter itu, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

“Untuk itu, kami mengajak orang tua, sekolah dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Pelajar Pancasila ini,” kata dia.