Pemkot Palu-Pemkab Sigi sepakat bangun jembatan penghubung

id Palu,-sigi, jembatan, wali kota, hidayat, pemkot palu, sulteng

Pemkot Palu-Pemkab Sigi  sepakat bangun jembatan penghubung

Wali Kota Palu, Hidayat (baju batik) dan Bupati Kabupaten Sigi, Moh Irwan Lapata (bau putih) berpose sambil memperlihatkan nota kesepahaman yang selesai di tandatangani sebagai bukti kesepakatan rencana pembangunan jembatan penghubung kedua daerah tersebut yang berlangsung di Palu, Minggu (6/12/2020). ANTARA/HO/Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sepakat membangun jembatan penghubung kedua daerah tersebut guna memudahkan masyarakat mengakses transportasi dan ekonomi.

Wali Kota Palu, Hidayat dalam keterangannya pada penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pemkab Sigi, di Palu, Minggu mengatakan pembangunan jembatan baru di pandang perlu sebagai penghubung ke dua daerah dalam memajukan sejumlah sektor, salah satunya yakni sektor ekonomi.

"Infrastruktur jalan salah satu bagian penting dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah. Bayangkan kalau tidak ada jalur-jalur alternatif di dalam kota, tentu angkutan barang memakan waktu sampai tujuan," ujar Hidayat.

Rencananya, lokasi pembangunan jembatan oleh Pemkot Palu berada di wilayah Kelurahan Birobuli Selatan, kecamatan Palu Selatan menghubungkan Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.

Jembatan tersebut, melintas di atas Sungai Palu dan rencana tersebut sudah lama digagas sebagai wujud komitmen Pemkot Palu dan Pemkab Sigi guna mengurai kemacetan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Persoalan nama jembatan nanti kami beri nama, yang terpenting fisiknya (jembatan) terbangun karena sangat dibutuhkan, khususnya warga Kelurahan Birobuli Selatan dan Desa Tinggede," ucap Hidayat.

Wali kota mengemukakan, pergerakan penduduk Kecamatan Palu Selatan cukup besar, karena dipengaruhi tumbuhnya kawasan perumahan dan permukiman, demikian pula Desa Tinggede yang berbatasan langsung dengan Palu sebagai ibu kota administratif Sulteng.

Beberapa bulan lalu, Pemkot Palu meresmikan jembatan Palu V atau jembatan Lalove yang kini telah dimanfaatkan sebagai jalur transportasi penghubung wilayah Selatan dan Barat kota itu.

Apalagi, usai bencana alam gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 yang meluluhlantakkan infrastruktur sarana dan prasarana kota, maka sejalan degan program tersebut perlu penataan dan pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat.

"Tidak ada jalan lain membangun ekonomi di kota ini, kecuali memanfaatkan sektor jasa karena Palu tidak memiliki lahan pertanian, oleh karena itu pemerintah saat ini fokus membangun tempat-tempat destinasi khususnya empat dimensi yakni dimensi gunung, bukit, teluk dan dimensi sungai," demikian Hidayat.