Pemkot Palu dorong koperasi jadi pasar produk UMKM

id Setyo susanto, koperasi, umkm, pemkot palu, sulteng

Pemkot Palu dorong koperasi jadi pasar produk UMKM

Sejumlah warga yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) mengikuti acara penyerahan bantuan peralatan usaha di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (13/11/2020). Bantuan peralatan serta bahan usaha dari pemerintah kepada KUBE tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat terutama UKM serta mengurangi pengangguran di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu terus mendorong koperasi di kota itu menjadi sarana bagi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan guna membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Kami sudah merancang skema ini untuk ke depan, dan memang koperasi sudah harus menjadi satu wadah menampung produk-produk UMKM dan komoditas lainnya yang memiliki nilai jual tinggi," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto, di Palu, Senin.

Dia menjelaskan, di era globalisasi sudah seharusnya pola pengelolaan koperasi diubah agar lebih dinamis sehingga tercipta inovasi-inovasi produktif yang memberikan dampak positf terhadap peningkatan ekonomi bagi pelaku UMKM, petani, nelayan dan pembudidaya perikanan.

Di samping itu, perubahan mekanisme pengelolaan koperasi juga didukung Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM guna membangun ekonomi kerakyatan yang mandiri.

Ke depan, koperasi diberikan satu tanggung jawab besar, bukan hanya berpikir melayani anggota, tetapi lebih inovatif mengakomodasi dan merangkul sejumlah sektor potensial. 

"Tentu pola ini tidak serta merta diterapkan di semua koperasi. Olehnya kami perlu menyeleksi koperasi yang berani keluar dari zona atau pola lama, agar dapat di intervensi melalui penguatan kapasitas termasuk penambahan modal," ujar Setyo.

Dia mengemukakan, Pemkot mencatat terdapat 218 koperasi saat ini menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM Palu, 60 persen merupakan koperasi simpan pinjam dan 38 persen lainnya sebagai koperasi serba usaha yang kebanyakan hanya memenuhi kebutuhan anggota.

Menurut dia, koperasi memiliki jaringan pasar yang cukup luas, hal ini dinilai dapat dimanfaatkan untuk penjualan produk-produk usah potensial, baik model penjualan langsung maupun memanfaatkan teknologi digital daring.

"Di situasi pandemi COVID-19 saat ini tidak bisa hanya berdiam diri menggunakan pola lama. Kolaborasi, inovasi dan kreativitas itu sangat penting dalam membangun sebuah sistem kemandirian ekonomi," demikian Setyo.