Palu (ANTARA) - Dua perempuan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Verna Inkiriwang dan Reny A Lamadjido berhasil menang pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 di dua daerah di Sulteng.
Verna Inkiriwang sebagai calon Bupati Kabupaten Poso dan Reny A Lamadjido sebagai calon wakil wali Kota Palu. Verna Inkiriwang di pilkada Kabupaten Poso berpasangan dengan M Yasin Mangun. Pasangan ini memperoleh 61.491 suara atau 48.9 persen mengungguli dua pasangan calon lainnya.
Kemudian, Reny A Lamadjido di pilkada Kota Palu berpasangan dengan Hadianto Rasyid memperoleh 64.248 suara atau 40,1 persen mengalahkan tiga pasangan calon termasuk petahana wali Kota Palu Hidayat.
Terdapat tujuh kabupaten dan satu kota di Sulteng yang menyelenggarakan pilkada serentak tahun 2020. Total perempuan yang ikut dalam kontestasi pilkada di delapan daerah tersebut berjumlah tujuh orang.
Tujuh perempuan tersebut ialah Sulianti Murad sebagai calon Bupati Banggai, Verna Inkiriwang sebagai calon Bupati Poso, Paulina sebagai calon wakil Bupati Sigi, Tuty Hamid sebagai calon Bupati Banggai Laut, Holiliana sebagai calon Bupati Morowali Utara.
Kemudian, Reny A Lamadjido dan Habsa Yanti Ponulele sebagai calon wakil wali Kota Palu dan Imelda Liliana Muhidin sebagai calon Wali Kota Palu.
"Saya menghormati perempuan yang berani maju dan bertarung dalam kontestasi pemilihan pemimpin daerah. Kita tahu bahwa tidak mudah, tantangan maupun hambatan yang dialami oleh perempuan terutama di ruang politik," ucap Direktur Eksekutif Lingkar Belajar Untuk (Libu) Perempuan Provinsi Sulteng Dewi Rana, di Palu, Kamis.
Dewi Rana mengemukakan, hasil kontestasi pilkada akan menjadi pembelajaran politik yang sangat baik bagi perempuan, sehingga jika kelak akan maju lagi, bekal ini dapat dijadikan rujukan untuk berhitung sebaik mungkin.
"Dan menarik jika pembelajaran itu dishare dengan perempuan yang lainnya," ujarnya.
Ia menyebut, tantangan yang dihadapi perempuan dalam pilkada antara lain pandangan warga/pemilih yang masih menstigma perempuan dan cenderung belum objektif.
"Olehnya pendidikan kewarganegaraan penting dilakukan secara menerus dan konsisten. Sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan perlidungan anak, kita berharap dengan terpilihnya pemimpin perempuan akan memprioritaskan program-program yang berkaitan dengan pengarusutamaan gender, karena bagaimanapun, persoalan kesetaraan gender juga jadi parameter progress pembangunan di suatu wilayah apalagi yang dipimpin langusng oleh perempuan," ungkap Dewi.
Berita Terkait
Pengamat ingatkan Polri gali sebab 7 orang gabung kelompok teroris JI
Jumat, 19 April 2024 6:52 Wib
Densus 88 kembali amankan satu terduga anggota Jamaah Islamiyah di Kota Palu
Jumat, 19 April 2024 6:44 Wib
Pemkab Sigi tetapkan tanggap bencana 14 hari di Desa Balongga dan Sambo
Kamis, 18 April 2024 22:36 Wib
Pemkot Palu sita sebanyak 49 tabung elpiji bersubsidi dari pengecer
Kamis, 18 April 2024 22:35 Wib
Damkar Palu bantu penanganan banjir bandang di Sigi
Kamis, 18 April 2024 18:07 Wib
Penggeledahan rumah terduga anggota Jamaah Islamiyah di Sigi
Kamis, 18 April 2024 17:09 Wib
Sebanyak 282,74 hektare lahan sawit PT ANA telah diciutkan
Kamis, 18 April 2024 13:09 Wib
Polda siagakan 259 personel hadapi perkembangan PHPU Pilpres 2024
Kamis, 18 April 2024 12:23 Wib