534 pangkalan elpiji di Sulteng disiagakan saat libur Tahun Baru

id Elpiji bersubsidi, Pertamina, MOR VII, sulteng

534 pangkalan elpiji di Sulteng  disiagakan saat libur Tahun Baru

Arsip- warga terlihat antre membeli gas elpji 3kg di pasar murah yang digelat Pemprov Sulteng beberapa waktu lalu di salah satu permukiman penduduk di Kota Palu. ANTARA/Anas Masa

Palu (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyiagakan 534 pangkalan elpiji bersubsidi tiga kilogram di Sulawesi Tengah dalam rangka menjaga kebutuhan konsumsi masyarakat saat libur Tahun Baru 2021.



"Ini bentuk komitmen Pertamina menghadapi agenda-agenda besar di akhir tahun," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Laode Syarifuddin Mursali yang dihubungi dari Palu, Rabu (30/12).



Selain pangkalan, Pertamina juga menyiagakan 33 agen elpiji bersubsidi dan 10 agen elpiji nonsubsidi tersebar di 13 kabupaten/kota di provinsi tersebut.



Menurut dia, prediksi permintaan akan kebutuhan elpiji, baik produk bersubsidi maupun nonsubsidi, di masa libur akan tinggi. Selama 7-28 Desember 2020, konsumsi elpiji secara keseluruhan di Pulau Sulawesi meningkat 5,6 persen dari konsumsi normal 1.751 metrik ton.



Pertamina juga menjamin pasokan elpiji aman saat masa libur Tahun Baru, di mana lebih dari 4.500 lembaga penyalur resmi mulai dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), agen, hingga pangkalan di wilayah kerja MOR VII tetap beroperasi untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat.



"Selama masa Satuan tugas (Satgas) libur Natal dan Tahun Baru dibentuk Pertamina sejak 7 Desember 2020-10 Januari 2021 tetap beroperasi tanpa mengenal hari libur," ujar Laode.



Selama satu tahun ini, katanya, Sulteng mendapat jatah elpiji bersubsidi sebesar 48.506 metrik ton, dan kuota terbanyak yakni Palu sejumlah 12.234 metrik ton, lalu Kabupaten Banggai 7.368 metrik ton, di susul Kabupaten Parigi Moutong 6.579 metrik ton.



Kabupaten Donggala mendapat kuota 5.541 metrik ton, Kabupaten Sigi 3.646 metrik ton, Kabupaten Tolitoli 3.195 metrik ton, Kabupaten Poso 3.002 metrik ton, Kabupaten Tojo Una-Una 2.145 metrik ton, Kabupaten Morowali 1.663 metrik ton, Kabupaten Morowali Utara 1.618 metrik ton, dan Kabupaten Buol 1.515 metrik ton.



"Kami sudah menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007, di mana salah satu tugas Pertamina yakni harus mampu memberikan ketersediaan energi availability untuk masyarakat," ucapnya.



Dia menambahkan dari catatan Pertamina saat libur Natal beberapa waktu lalu realisasi selama masa satgas, konsumsi elpiji nonubsidi, termasuk Bright Gas, mengalami peningkatan paling tinggi mencapai 206 metrik ton pada Selasa (22/12) atau mengalami kenaikan konsumsi sekitar 32 persen dari rata–rata harian normal sebesar 156 metrik ton.



"Bright Gas produk yang menjadi primadona di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Kami mengapresiasi perubahan perilaku ini, di mana masyarakat sudah mulai memilih elpiji sesuai dengan status sosialnya, sehingga mendorong penggunaan tepat sasaran,” demikian Laode.