Kadin dukung upaya Parimo menjadi penyangga pangan nasional

id Kadin parimo, ekonomi, pangan,Parigi Moutong, Sulteng, Faradiba zaenong

Kadin dukung upaya Parimo menjadi penyangga pangan nasional

Ilustrasi- Petani Parigi, Kabupaten Parigi Moutong menggarap sawah menggunakan traktor tangan sebelum ditanami benih padi, Rabu (11/3/2020).. ANTARA/Moh Ridwan

Menjadi penyangga pangan nasional, upaya itu tentu harus didukung dengan ketersediaan jumlah komoditas dan kualitas produksi
Parigi (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mendukung upaya pemerintah setempat menjadi daerah penyangga pangan nasional untuk ibu kota baru negara yang berkedudukan di Kalimantan Timur.

"Untuk menjadi penyangga pangan nasional, upaya itu tentu harus didukung dengan ketersediaan jumlah komoditas dan kualitas produksi," kata Ketua Kadin Parigi Moutong Faradiba Zaenong di Parigi, Sabtu.

Menurut dia, langkah yang diambil pemerintah setempat cukup berani menjadikan Parigi Moutong sebagai daerah penyangga ibu kota negara, sebagai penyedia bahan baku yang memanfaatkan sejumlah sektor unggulan kabupaten tersebut.

Oleh karena itu, dukungan Kadin terhadap rencana tersebut, katanya, lewat program prioritas yang telah mereka canangkan, salah satunya yakni pelatihan dan pemberdayaan kelompok petani, nelayan dan pembudidaya perikanan serta sektor peternakan.

"Sektor pertanian, kelautan, perikanan dan peternakan sangat potensial di Parigi Moutong, maka Kadin memiliki tanggung jawab membantu pemerintah mengoptimalkan kegiatan produksi, sekaligus peningkatan pendapatan masyarakat," ujar Faradiba.

Baca juga: Kadin sebut sektor pertanian Parigi Moutong perlu dikelola profesional

Dengan mengandalkan jaringan bisnis, ujarnya, Kadin berusaha membuka peluang pasar bagi produk-produk lokal milik petani, nelayan, pembudidaya dan peternak agar dapat masuk ke pangsa pasar nasional.

Dia menilai, produksi petani Parigi Moutong cukup baik, meskipun saat ini berada di situasi buruk akibat dampak pandemi COVID-19, terbukti mereka masih mampu menggarap sawah dan menanam padi sesuai jadwal tanam dan panen.

Selain  itu, suplai bahan pangan ke ibu kota baru negara cukup mudah, karena ditopang dengan jalur distribusi logistik bernama tol laut yang jalurnya tepat berada dalam kawasan Teluk Tomini.

Belum lagi, jarak tempuh ke ibu kota Sulteng cukup dekat, sehingga distribusi barang melalui akses darat sangat mudah menuju Pelabuhan Pantoloan Palu sebelum disuplai ke Kalimantan Timur lewat jalur penyeberangan laut.

"Maka dari itu, pemerintah setempat harus memberikan perhatian lebih terhadap sektor-sektor potensial ini, misalnya menjamin ketersediaan sarana produksi (Saprodi) berupa pupuk bersubsidi, benih dan obat-obatan begitu pun terhadap komoditas kelautan, perikanan dan peternakan," katanya.

Baca juga: Petani di Parimo gagal panen akibat gunakan pestisida berlebihan
Baca juga: Peluang investasi tambak udang di Parigi Moutong sangat potensial
Baca juga: Pemerintah bantu 86 hektare peremajaan kakao di Parimo