Pemkab Parigi Moutong upayakan alat pemeriksa sampel swab

id Irwan, alat swab, COVID-19, Parigi Moutong, sulteng

Pemkab Parigi Moutong upayakan alat pemeriksa sampel swab

Ilustrasi - Petugas mengambil sampel darah seorang warga pada tes cepat atau rapid test. ANTARA/Basri Marzuki

Kita ingin laboratorium kesehatan Parigi juga bisa memeriksa sampel usap
Parigi (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengupayakan pengadaan alat swab agar dapat memeriksa sampel usap secara mandiri.
 
"Kami sedang mengupayakan peralatan ini agar kita bisa memeriksa sampel secara mandiri dan lebih cepat," kata Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan COVID-19 Parigi Moutong Irwan, di Parigi, Kamis.
 
Menurut dia, alat tersebut sangat dibutuhkan mengingat kasus positif corona di Parigi Moutong cukup melonjak yang didominasi Orang Tanpa Gejala (OTG).
 berdasarkan hasil swab dilakukan beberapa waktu lalu.
 
Saat ini, pemeriksaan sampel usap oleh pemerintah setempat masih mengandalkan laboratorium kesehatan milik Pemerintah Sulteng, dan hasil pemeriksaan sampel baru bisa diketahui dua pekan setelah swab dilakukan.

Baca juga: Suntik vaksin Corona tahap pertama di Parimo dijadwalkan termin dua
 
Pada swab tes masal Desember 2020, Pemkab Parigi Moutong mengusap kurang lebih 860 orang dari target 2.000 warga kabupaten tersebut yang berlanjut di tahun 2021 bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melalui Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan.
 
"Kita ingin laboratorium kesehatan Parigi juga bisa memeriksa sampel usap, supaya tidak hanya bergantung dengan laboratorium kesehatan Sulteng, karena mereka juga memeriksa banyak sampel," ucap Irwan.
 
Selain itu, guna mengantisipasi lonjakan atas kebutuhan ruang karantina, pemerintah setempat telah menyiapkan 101 kamar isolasi di Rumah Sakit Umum Anuntaloko Parigi ruang VIP.
 
Lalu, gedung pendidikan dan pelatihan (Diklat) milik pemerintah setempat dimanfaatkan sebagai ruang karantina pasien COVID-19 sejak 2020 dengan kapasitas kurang lebih 12 kamar.
 
"Sebelum terjadi lonjakan, paling tidak kita sudah antisipasi. Mudah-mudahan tidak sampai melebihi kapasitas," demikian Irwan.

Baca juga: Pemprov Sulteng minta masyarakat sukseskan vaksinasi COVID
Baca juga: China larang masuk anggota tim WHO usai terbukti positif COVID