PMI Sulteng kirim relawan dan ambulance ke Sulbar

id PMI Sulteng,Gempa Sulbar,Gempa Majene

PMI Sulteng  kirim relawan dan ambulance ke Sulbar

Ketua Palang Merah Indonesia Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate (tengah) dan Ketua PMI Kota Palu Syamsul Bahri (kiri) di sela-sela persiapan pemberangkatan tim relawan PMI Sulteng ke Sulbar, Jumat (15/1/2021) petang. ANTARA/Adha Nadjemuddin

Palu (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tengah mengirim 59 orang tim relawan, staf, dan pengurus ke lokasi bencana gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat.

Tim juga membawa serta sejumlah bantuan berupa tangki air bersih, lima unit ambulance, tenda keluarga  199 unit, air mineral 200 dos, dan dua unit mobil operasional.

"Kita akan berangkat malam ini. Kita menunggu rapid test dulu agar tidak ada hambatan di jalan," kata Ketua PMI Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate, di sela-sela persiapan pemberangkatan tim di Kantor PMI Sulteng, di Palu, Jumat petang.

Hidayat mengatakan PMI juga menyiapkan kantung darah, namun belum dapat diangkut ke lokasi karena membutuhkan kendaraan khusus.

"Tetapi kalau dibutuhkan kita akan bawa ke sana," katanya.

Tim relawan yang diberangkatkan ke Sulawesi Barat tersebut antara lain dari Kota Palu sebanyak 23 orang, Kabupaten Sigi 13 orang, dan Kabupaten Donggala tujuh orang.


Ketua PMI Kota Palu, Syamsul Bahri mengatakan tim relawan yang dikirim ke Majene tersebut masing-masing sebagai tim evakuator, P3K, air, shelter, dan tim Posko.

"Untuk sementara itu dulu yang kita kirim dan kita menunggu hasil asesmen dari tim tentang apa saja yang dibutuhkan di lokasi bencana," kata Syamsul.

Dia mengatakan tim yang akan melakukan asesmen akan memberikan laporan ke Kota Palu terhadap apa saja yang dibutuhkan di lokasi sehingga PMI dapat mengerahkan kemampuan yang dimiliki.

PMI kata Syamsul juga didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan yang selama ini telah menjadi mitra dengan PMI.

Gempa yang menerjang sejumlah daerah di Sulawesi Barat pada Jumat subuh hingga pukul 14.00 Wita telah menewaskan 34 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan korban meninggal masing-masing di Kabupaten Mamuju sebanyak 26 orang, dan delapan orang di Kabupaten Majene.