Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan senilai Rp1,7 miliar bagi korban yang terdampak gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).
"Bantuan ini dalam bentuk makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, peralatan keluarga, tenda serba guna dan keperluan lainnya," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Bantuan tersebut dikirim langsung dari Jakarta menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Baca juga: Pemprov Sulteng diminta gratiskan antigen COVID-19 pengungsi gempa
Safii mengatakan bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat pusat senilai Rp979 juta, bantuan logistik gudang regional timur Rp621 juta dan santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar Rp120 juta.
"Masing-masing ahli waris menerima santunan senilai Rp15 juta," katanya.
Rincian bantuan yang diserahkan Kemensos yakni makanan siap saji sebanyak 2.500 paket, makanan anak 1.200 paket, tenda gulung 500 lembar, 1.000 lembar matras dan selimut 700 lembar.
Selanjutnya, peralatan dapur 200 paket, tenda serba guna 10 unit, pakaian anak-anak 500 paket, "ford ware" 500 paket, tempat tidur lipat 40 unit, 370 buah kasur, sandang 30 paket dan perlengkapan taruna siaga bencana (tagana) 20 paket.
Baca juga: Mengenal Sesar Naik Mamuju-Majene, penyebab gempa
Kemensos, ujar dia, juga mengerahkan personel tagana dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah guna membantu tagana setempat dan membuka dapur umum serta memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
"Sejak bencana terjadi, kami melalui tagana telah berkoordinasi dengan dinas sosial setempat terkait aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini," ujar Syafii.
Ia mengatakan berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, sebanyak delapan warga di daerah itu meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka.
BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data pascagempa magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
Baca juga: PLN: Tidak ada pengaruh gempa bumi soal pasokan listrik interkoneksi
Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021 pukul 11.10 WIB melaporkan sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Kemudian sebanyak 62 unit rumah rusak, satu unit Puskesmas dan Kantor Danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat antara lain Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulawesi Barat dan satu mini market. Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga serta korban jiwa masih dalam pendataan.
Berita Terkait
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:38 Wib
Gempa Tuban dirasakan hingga di Semarang
Jumat, 22 Maret 2024 20:08 Wib
Gempa magnitudo 5,4 terjadi di Memberamo Raya Papua
Kamis, 21 Maret 2024 8:37 Wib
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 guncang Bengkulu
Senin, 4 Maret 2024 11:07 Wib
PGN terusperluas utilisasi gas domestik
Senin, 4 Maret 2024 10:07 Wib
Kaisar Jepang sampaikan duka cita bagi korban gempa bumi
Sabtu, 24 Februari 2024 10:08 Wib
Turki penjarakan seorang kontraktor bangunan yang runtuh akibat gempa bumi
Jumat, 23 Februari 2024 14:25 Wib
BMKG: Patahan Pegunungan Meratus akibatkan enam kali gempa di Kalsel
Senin, 19 Februari 2024 7:21 Wib