Tim medis PT Pertamina (Persero) melaksanakan pemeriksaan kesehatan keliling di sejumlah posko pengungsian di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Kami kerahkan Tim Pertamina peduli bencana mendatangi posko-posko pengungsian untuk memeriksa kondisi kesehatan pengungsi," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Laode Syarifuddin Mursali melalui keterangan tertulisnya diterima, di Palu, Minggu.
Peristiwa gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang Sulbar pada Jumat (15/1) dini hari menyebabkan banyak masyarakat mengungsi di dataran yang lebih tinggi sebagailokasi yang aman, apabila terjadi gempa susulan.
Di tengah situasi darurat, ditambah curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir kondisi kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama untuk diperhatikan.
"Pertamina menyiagakan posko kesehatan yang dilengkapi tim medis dan ambulans di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene berdekatan dengan posko induk setempat" ujar Laode.
Dia mengemukakan, tim medis Pertamina dibantu personel TNI melayani pengungsi dengan mendatangi masing-masing tenda pengungsian, sebagai aksi cepat tanggap.
"Tim medis kami juga melayani pengungsi di Posko Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Majene," ujarnya.
Di Posko Maliaya, kata dia, berbeda dengan kondisi pengungsi di posko induk karena di lokasi itu banyak warga yang merasa kelelahan dan mengalami demam akibat cuaca ekstrim, bahkan terdapat 15 orang di posko tersebut mengalami luka-luka akibat dampak gempa tersebut.
Ny Ruaidah, warga Desa Maliaya yang juga korban tertimpa reruntuhan bangunan, menyampaikan terima kasih atas pelayanan kesehatan diberikan Pertamina.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Pertamina karena sudah memeriksa kondisi kesehatan para pengungsi, termasuk pemberian obat-obatan," ucap Ruaidah.
