Pemprov Sulsel akan pulangkan puluhan pengungsi Sulbar ke Jawa

id Pengungsi Sulbar, gempa Sulbar

Pemprov Sulsel akan pulangkan puluhan pengungsi Sulbar ke Jawa

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah saat mengunjungi korban gempa Sulbar di pengungsian UPT PPRSA Innang Matutu milik Dinas Sosial Sulsel di Jalan Tamalate Makassar, Rabu (20/1/2021). ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berencana memulangkan sekitar 80 pengungsi korban gempa dari Sulawesi Barat untuk kembali ke daerah asalnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Besok (21/1), kita akan siapkan pesawat untuk mereka bisa kembali ke Surabaya. Semua tanggungannya provinsi," ungkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah usai mengunjungi korban gempa Sulbar di pengungsian UPT PPRSA Innang Matutu milik Dinas Sosial Sulsel di Jalan Tamalate Makassar, Rabu.

Baca juga: Tim medis Pertamina berkeliling periksa kesehatan di posko-posko pengungsian gempa Majene

Hampir semua pengungsi asal Jawa itu diketahui punya tempat tinggal di daerah asal, sehingga memulangkan mereka menjadi salah satu upaya yang ditempuh Gubernur Sulsel untuk mengurangi dan mengobati trauma dari gempa tektonik bermagnitudo 6,2 pada Jumat (18/1).

Selain itu, kemungkinan pengungsi kembali akan berdatangan ke Makassar, Sulawesi Selatan, sehingga tempat pengungsian akan dipakai oleh korban lainnya.

"Kalau mereka bisa kembali ke kampung bertemu keluarga, mungkin trauma bisa terobati. Jadi ini akan kita siapkan keberangkatan untuk kembali ke Jatim besok paling lambat," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Sulteng diminta gratiskan antigen COVID-19 pengungsi gempa

Saat ini, Pemprov Sulsel melalui Dinas Sosial Sulsel menyiapkan dua lokasi pengungsian, yakni Innang Matutu dan Asrama Haji Sudiang dengan total 107 pengungsi hingga saat ini.

Sebanyak 84 orang terdiri atas balita 11 orang, anak-anak 13 orang, remaja 17 orang, dan orang dewasa 43 orang berada di UPT Innang Matutu. sedangkan di Asrama Haji Sudiang 28 orang, terdiri atas bayi dua orang dan dewasa 26 orang.

Terkait pengungsi yang terkonfirmasi positif COVID-19, Nurdin mengatakan setelah mereka kembali sehat, maka juga akan disiapkan untuk kepulangannya.

"Kalaupun misalnya ada pengungsi yang mau dijemput keluarganya, syaratnya harus 'swab' (tes usap) dulu, agar kita pastikan mereka sehat kembali ke kampung halamannya," kata dia.