Parigi Moutong kirim logistik ke lima desa terisolir di Sulbar

id Logistik, gempa Sulbar, Mamuju, Majene, Parigi Moutong, Sulteng, Zulfinasran

Parigi Moutong kirim logistik ke lima desa terisolir  di Sulbar

Pemkab Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengumpulkan donasi logistik dari berbagai pihak untuk dikirim dan disalurkan kepada korban gempa Kabupaten Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, di Parigi, Senin (18/1/2020). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah akan mengirimkan bantuan logistik pada lima desa terisolir di Kabupaten Majene dan Mamuju akibat dampak gempa magnitudo 6,2 di Provinsi Sulawesi Barat.
 
"Kelima desa tersebut yakni Desa Tandealo, Panggalo, Ulumanda, Popenga, Kabupaten Majene dan Desa Bambu, Kabupaten Mamuju," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran, disela-sela pemberangkatan logistik bantuan bencana, di Parigi, Kamis.
 
Dia menjelaskan, fokus distribusi logistik di lima desa tersebut, karena bantuan masih minim masuk ke wilayah itu sebab medan cukup sulit, ditambah longsor yang menutup akses jalan.
 


Bantuan logistik Parigi Moutong gelombang kedua untuk korban gempa Sulbar, berupa bahan makanan, beras 15 ton yang sebelumnya telah dikirim 2,5 ton, lalu perlengkapan bayi, wanita dan lansia, air mineral termasuk uang tunai Rp50 juta.
 
"Sejumlah bantuan dari kami akan diserahkan kepada masing-masing pemerintah desa untuk didistribusikan kepada warga terdampak," ujar Zulfinasran.
 
Dia memaparkan, pengiriman bantuan logistik ke lokasi bencana menggunakan lima mobil truk beserta sejumlah relawan dari instansi setempat.
 
"Penetapan lokasi distribusi bantuan hasil asesment Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang sudah ada di lapangan sejak hari pertama gempa," kata Zulfinasran menambahkan.


 
Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai mengatakan, bantuan yang disalurkan semata-mata misi kemanusiaan serta bentuk kepedulian dan empati atas bencana yang menimpa masyarakat Sulbar.
"Tidak ada yang menginginkan bencana, tetap ini lah kehendak Allah," ucap Badrun.
 
Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis (21/1) pukul 08.00 WIB tercatat korban meninggal akibat bencana gempa magnitudo 6,2 di Sulbar bertambah menjadi 91 jiwa, kemudian hilang tiga orang, luka berat 253 orang, luka ringan 679 orang, dan luka sedang 240 orang.
 
Sementara itu, jumlah pengungsi sebanyak 9.910 jiwa, tersebar di beberapa titik pengungsian, dengan rincian di Kabupaten Mamuju teridentifikasi sementara lima titik pengungsian, seperti di Jalur dua, Stadion Mamuju, Gerbang Kota Mamuju, Tapalang, dan Kantor Bupati.