Hikmahanto tegaskan hubungan AS, China akan tetap memanas di era Biden

id era joe biden,china amerika serikat,hubungan china as,china as era biden,hikmahanto juwana,pengamat hubungan internasion

Hikmahanto tegaskan hubungan AS, China akan tetap memanas di era Biden

Seorang pegawai membersihkan karpet di dekat bendera Tiongkok dan Amerika Serikat sebelum konferensi pers untuk putaran keenam Dialog Strategi dan Ekonomi Amerika Serikat-Tiongkok di Balai Agung Rakyat, Beijing, Tiongkok, Kamis (10/7). (ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee/)

Pergantian pemimpin di AS dari Donald Trump ke Joe Biden disambut baik oleh China. Jubir Kementerian Luar Negeri China mengungkap optimisme ini dengan mengatakan 'malaikat baik hati dapat menang atas kekuatan jahat'. Namun, optimisme China tersebut b
Jakarta (ANTARA) -
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana berpendapat hubungan Amerika Serikat (AS) dan China akan tetap memanas di era pemerintahan Presiden Joe Biden.

"Pergantian pemimpin di AS dari Donald Trump ke Joe Biden disambut baik oleh China. Jubir Kementerian Luar Negeri China mengungkap optimisme ini dengan mengatakan 'malaikat baik hati dapat menang atas kekuatan jahat'. Namun, optimisme China tersebut bisa jadi tidak terwujud," ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan ada tiga alasan utama hubungan AS dan China akan tetap "panas" pada masa pemerintahan Joe Biden. 

Pertama, dalam acara angkat sumpah Joe Biden sebagai Presiden AS, perwakilan dari Taiwan diundang hadir. Padahal, pemerintah China berupaya agar negara-negara di dunia hanya mengakui satu China yaitu People's Republic of China.

"Pemerintahan di Taiwan yang menamakan diri sebagai Republic of China dalam perspektif pemerintah China merupakan bagian darinya," kata Hikmahanto.

Dia lebih lanjut mengatakan undangan kepada perwakilan Taiwan untuk menghadiri pelantikan Joe Biden bisa dianggap sebagai tindakan tidak bersahabat Biden terhadap China.

Kedua, lanjut Hikmahanto, meski terjadi perubahan kepemimpinan di AS, para birokrat AS tetap menjabat dalam kabinet pemerintahan.

"Para pejabat inilah yang akan memastikan kebijakan terhadap China pada masa Trump akan tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan Biden," ujar dia.

Terakhir, Hikmahanto mengatakan, banyak negara-negara sekutu AS menghendaki adanya perimbangan kekuatan (balance of power) dalam bentuk rivalitas AS-China daripada kemesraan kedua negara.

"Hanya saja dalam era pemerintahan Biden, berbeda dengan Trump yang berasal dari Partai Republik, rivalitas ini akan lebih lunak sesuai gaya kepemimpinan Presiden asal Partai Demokrat," kata dia.