Pemkab Sigi maksimalkan tanam 10.000 pohon per desa cegah banjir

id Pemkab Sigi,bupati sigi,mohammad irwan lapatta,cegah banjir dan longsor,penanaman pohon

Pemkab Sigi  maksimalkan tanam 10.000 pohon per desa cegah banjir

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memaksimalkan pelaksanaan Program Tanam 10.000 Pohon Per Desa untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan longsor.

"Penanaman sepuluh ribu pohon setiap desa merupakan satu penguatan program yang telah kami lakukan sejak enam bulan setelah kami dilantik pada tahun 2016," ucap Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta di Sigi, Senin.

Sejak enam bulan pascapelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sigi pada tahun 2016, Bupati Mohammad Irwan telah menggencarkan kegiatan penanaman pohon setiap desa, hanya saja jumlahnya saat ini yakni lima ribu pohon di setiap desa.

Penanaman pohon per setiap desa, merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program inovasi Bupati Mohammad Irwan Lapatta bertajuk "Sigi Hijau" yang tujuannya untuk pelestarian lingkungan, penataan kawasan dan lingkungan.

Karena itu, ujar Bupati, pohon yang ditanam, selain memberikan manfaat secara lingkungan, juga memberikan manfaat besar secara ekonomi.

Bupati mengakui bahwa kegiatan penanaman lima ribu pohon di setiap desa belum berjalan efektif, karena Pemkab Sigi keterbatasan anggaran.

"Program ini sudah jalan, namun belum efektif yaitu belum di semua titik desa. Karena keterbatasan anggaran di awal. Setelah berjalan satu sampai dua tahun, Sigi terdampak bencana gempa bumi dan likuefaksi 28 September 2018 yang turut serta menghambat jalannya kegiatan dan program tersebut," ungkap Mohammad Irwan Lapatta.

Kini penanaman pohon diefektifkan kembali, kata Mohammad Irwan konsepnya yakni sepuluh ribu pohon per desa dan diikutkan dengan konsep penanaman sejuta bambu untuk Kabupaten Sigi.

"Ini semua yang kita coba lakukan di masa kini dan akan datang," ujarnya.

Bupati mengatakan bahwa untuk mengefektifkan kegiatan dan program tersebut maka diperlukan penguatan kelembagaan yang ada di Kabupaten Sigi.

"Ini harus berjalan, diikutkan dengan membangun kesadaran masyarakat yang harus dilakukan, kemudian penguatan koordinasi antar camat dan kepala desa," sebut Mohammad Irwan Lapatta.