NasDem minta Pemprov Sulteng tidak berhenti sosialisasikan keamanan vaksin

id nasdem sulteng,nasdem,vaksinasi,pemprov sulteng,atha mahmud

NasDem minta Pemprov Sulteng tidak berhenti sosialisasikan keamanan vaksin

Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait dengan usulan pemecatan Habsa yanti Ponulele dari NasDem. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta pemerintah daerah setempat tidak berhenti menyosialisasikan keamanan vaksin COVID-19 dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin itu.

"Pemerintah tidak boleh berhenti menjelaskan kepada masyarakat tentang vaksin ini, mulai dari keamanannya dan efek samping yang ditimbulkannya," ucap Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud di Palu, Kamis.

Kata Atha, Pemprov Sulteng juga perlu menyosialisasikan kepada masyarakat tentang manfaat vaksin, seiring masih banyaknya masyarakat yang menanyakan tentang vaksin tersebut.

"Dan yang lebih penting apa sebenarnya manfaat vaksin ini dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, ini perlu dijelaskan," kata Atha.

Atha Mahmud juga menilai bahwa Pemprov Sulteng perlu memastikan bahwa petugas kesehatan yang ada di daerah tidak ada yang terlewatkan, dalam pelaksanaan vaksinasi.

Termasuk, menurut dia para tenaga kesehatan atau tenaga medis yang status kontrak atau honorer juga harus dipastikan mendapat vaksinasi.

"Karena mereka juga berada di garis depan dalam melawan pandemi COVID-19," ujar dia.

"Begitu juga vaksin tahap berikutnya harus dipastikan juga, siapa yang prioritas untuk mendapatkannya. Sedangkan vaksin untuk masyarakat perlu disosialisasikan terlebih dahulu," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan bahwa pencanangan gerakan vaksinasi pencegahan COVID-19 di semua kabupaten dan kota yang telah menerima vaksin untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan vaksin.

"Kabupaten dan kota yang mendapatkan vaksin harus melakukan pencanangan dan diekspos, supaya masyarakat tahu bahwa vaksin yang diberikan ini adalah vaksin yang aman dan halal," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulteng Jumriani.

Baca juga: Pemkab Sigi mulai laksanakan vaksinasi pencegahan COVID-19

Jumriani mengemukakan bahwa vaksin yang diberikan merupakan virus corona yang telah dimatikan, sehingga aman ketika berada di dalam tubuh.

"Vaksin yang diberikan adalah virus yang sudah dimatikan, itu yang paling aman masuk ke dalam tubuh kita," sebut Jumriani.

Ia juga menyebut bahwa Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan sertifikat halal untuk vaksin tersebut pada tanggal 8 Januari.

"Sertifikat dari Balai POM juga sudah keluar pada tanggal 11 Januari kemarin," ujarnya.

Jumriani menerangkan vaksin yang ada di Pemprov Sulteng saat ini berjumlah kurang lebih 50.400 dosis yang diperuntukkan kepada tenaga medis se-Sulteng.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulteng Jumriani. (ANTARA/Muhammad Hajiji)