Masyarakat Tionghoa Diminta Tingkatkan Interaksi Sosial

id tionghoa

Masyarakat Tionghoa Diminta Tingkatkan Interaksi Sosial

Ilustrasi (antaranews)

Bikin kegiatan jangan hanya di lingkungan sendiri, harus sering-sering bergaul, harus ada kegiatan bersama seluruh masyarakat
Palu,  (antarasulteng.com) - Ketua komunitas masyarakat Tionghoa Kota Palu, Sulawesi Tengah, Muljadi Tjandra menyerukan kepada seluruh komunitasnya untuk meningkatkan interaksi sosial dan kerukunan hidup antarwarga.

"Bikin kegiatan jangan hanya di lingkungan sendiri, harus sering-sering bergaul, harus ada kegiatan bersama seluruh masyarakat," katanya usai peribadatan di Vihara Karuna Dipa Palu dalam memperingati Hari Raya Imlek 2015, Kamis.

Ia berharap peringatan Imlek 2015 akan semakin meningkatkan kerukunan hidup antarumat beragama dan antarkelompok masyarakat sebagai sesama warga Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa di Palu, kata Mulyadi, selama ini cukup aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan lintas agama serta menggelar berbagai kegiatan sosial untuk membantu warga yang kurang beruntung.

Menurut tokoh masyarakat Tionghoa di Sulteng itu, dalam siklus kehidupan bermasyarakat, hanya ada dua sisi yang selalu dihadapi yakni sisi baik (positif) dan sisi jahat (negatif).

"Saya meminta seluruh warga Indonesia keturunan Tionghoa untuk terus meningkatkan aktivitas dan pemikiran-pemikiran positif dan baik serta terus menghindari dan meninggalkan hal-hal yang negatif," ujarnya.

Ketika diberi kesempatan berceramah di tengah-tengah peribadatan yang diikuti ratusan umat Budha di Vihara Karuna Dipa, Muljadi Chandra mengemukakan bahwa dalam almanak Tionghoa, tahun 2015 ini adalah tahun kambing.

"Kambing itu melambangkan sifat yang lemah lembut dan berbakti kepada orang tua atau pemimpin. Coba lihat anak kambing, kalau sedang menyusu, dua kaki depannya pasti ditekuk atau berlutut, yang melambangkan penghormatan dan ucapan terima kasih kepada induknya," ujarnya.

Ia berharap dalam tahun kambing ini, keluarga keluarga di Indonesia akan semakin rukun, kehidupan berbangsa dan bernegara akan semakin harmonis dan seluruh warga akan lebih berbhakti kepada pemerintah terutama kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Usai peribatadan yang dipimpin Bhikkhu Canda Karo itu, warga Tionghoa mementaskan barongsai di halaman Vihara Karuna Dipa yang disaksikan sekitar 1.000 orang dan dilanjutkan dengan pembagian `angpao` kepada warga yang umumnya anak-anak yang memadati halaman Vihara selama peribadatan dilangsungkan. ***4***



(L.R007*S027/B/E005/E005) 19-02-2015 11:00:42