BMKG sebut angin kencang di Parigi Moutong akibat badai gusty

id badai gusty, parigi moutong, tagana, dinsos parimo, bmkg, ariesto

BMKG sebut angin kencang di Parigi Moutong akibat badai gusty

Ilustrasi : Citra satelit badai

"Cuaca ekstrim di Parigi Moutong dipengaruhi badai gusty yang berasal dari awan konvektif
Parigi (ANTARA) - Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan angin kencang yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Minggu (14/2) yang menyebabkan belasan rumah rusak akibat badai gusty.

"Cuaca ekstrim di Parigi Moutong dipengaruhi badai gusty yang berasal dari awan konvektif," kata Pejabat BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Affan N Dihasya yang dihubungi, dari Parigi, Senin.

BMKG menjelaskan, fenomena alam ini terjadi akibat pertumbuhan awan konvektif secara masif membuat cuaca menjadi ekstrim hingga berujung menjadi badai.

Dimana, kondisi atmosfer dengan adanya gumpalan massa udara dan belokan angin memperlambat massa udara meningkat, sehingga dapat berpotensi membuahkan awan konvektif menyebabkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Badai ini punya kemiripan dengan puting beliung identik bentuknya seperti sekrup," ujar Affan yang juga Wakil Manajemen Mutu (WMM) terkait Quality Control di Operasional BMKG Stament Mutiara Palu.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong Ariesto menjelaskan, angin kencang yang melanda sejumlah wilayah kabupaten tersebut mengakibatkan 19 rumah di lima kecamatan di kabupaten itu rusak.

"Wilayah terdampak yakni Desa Parigipuu, Kecamatan Parigi Barat, Desa Paningka, Kecamatan Kasimbar, Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Desa Tinombo, Kecamatan Tinombo dan Desa Eeya, Kecamatan Palasa," kata Ariesto menuturkan.

Dilaporkan, dari peristiwa itu terdapat satu korban, Kandacong (49) mengalami luka berat akibat tertimpa atap seng yang terbang dari rumah warga, dan saat ini korban dalam keadaan kritis.

Hingga kini, katanya, Tim Reaksi Cepat (TRC) Tagana Dinas Sosial telah melakukan penyaluran bantuan logistik di sejumlah wilayah terdampak berupa tenda, matras, selimut dan makanan siap saji.

"Kami mengirim 25 personel Tagana untuk membantu warga terdampak, dari laporan tim di lapangan angin masih bertiup kencang di pesisir pantai Teluk Tomini, dan warga di imbau tetap waspada," demikian Ariesto.

Baca juga: Topan Hagibis di Jepang 10 orang tewas, belasan hilang
Baca juga: Sedikitnya 11 orang tewas akibat badai di AS selatan