Bengaluru (ANTARA) - Suntikan pertama vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech dinyatakan 85% efektif berdasarkan hasil kajian pada petugas kesehatan di Israel yang dipublikasikan dalam jurnal medis terkemuka, The Lancet.
Riset tersebut melibatkan lebih dari 7.000 petugas kesehatan yang divaksin di Pusat Pengobatan Sheba di Israel. Para peneliti menemukan adanya penurunan COVID-19 yang bergejala sebesar 85% dalam 15 hingga 28 hari setelah petugas kesehatan disuntikkan vaksin.
Sementara untuk infeksi secara keseluruhan, termasuk pasien tanpa gejala, angkanya menurun sebesar 75%.
Dalam sebuah keterangan melalui survel, Pfizer menyebut bahwa pihaknya menanti data komprehensif (real world data) dari Israel serta negara lainnya untuk memahami dampak penggunaan vaksin buatannya melawan COVID-19 dengan berbagai varian yang muncul.
Publikasi The Lancet muncul sehari setelah peneliti Kanada menyatakan bahwa dosis kedua vaksin Pfizer yang tertunda dapat memberikan perlindungan tingkat tinggi dari suntikan pertama--dalam rangka meningkatkan jumlah orang yang mendapatkan vaksin.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Uni Eropa beri izin bersyarat pil COVID-19 Pfizer
Jumat, 28 Januari 2022 14:17 Wib
Uni Eropa evaluasi vaksin Pfizer pada anak di bawah 11 tahun
Selasa, 19 Oktober 2021 7:48 Wib
Pemda diminta giat sosialisasi pentingnya vaksin
Minggu, 3 Oktober 2021 12:57 Wib
Uni Eropa selidiki peradangan langka usai vaksinasi COVID-19
Sabtu, 4 September 2021 5:57 Wib
Vaksin Pfizer 1,2 juta dosis tiba di Indonesia
Kamis, 2 September 2021 12:01 Wib
BPOM izinlan pengedaran darurat vaksin Pfizer di Indonesia
Kamis, 15 Juli 2021 16:47 Wib
Komisi EU teken kontrak pembelian 1,8 miliar dosis vaksin BioNTech/Pfizer
Kamis, 20 Mei 2021 20:56 Wib
Israel berbagi vaksin COVID-19 dengan Palestina, Honduras, Ceko
Rabu, 24 Februari 2021 10:37 Wib