Vietnam bakal terima 30 juta dosis vaksin COVID-19 dari COVAX

id vietnam,vaksin covid 19,covax,organisasi kesehatan dunia,WHO,virus corona

Vietnam bakal terima 30 juta dosis vaksin COVID-19 dari COVAX

Seorang pria yang mengendarai sepeda membawa anak-anaknya melewati sebuah jalan dit engah mewabahnya virus corona (COVID-19), di Hanoi, Vietnam, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kham/pras/djo

Hanoi (ANTARA) - Vietnam akan menerima 60 juta dosis vaksin COVID-19 tahun ini, termasuk 30 juta dosis di bawah skema berbagi vaksin global, COVAX, yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long, sebagian besar dari 30 juta dosis vaksin dari COVAX akan digunakan pada paruh kedua tahun ini.

Awal bulan ini, pemerintah mengatakan Vietnam akan mendapatkan pasokan pertama vaksin COVAX dalam kuartal pertama. Pemerintah sebelumnya mengatakan Vietnam hanya akan menerima antara 4,89 juta dan 8,25 juta dosis di bawah skema COVAX.

Pada Januari, Vietnam mengatakan setuju untuk secara terpisah membeli 30 juta dosis vaksin AstraZeneca. Pemerintah mengatakan gelombang pertama 204.000 dosis akan tiba pada 28 Februari, sementara vaksin yang dikembangkan di dalam negeri kemungkinan akan tersedia untuk inokulasi domestik pada Mei.

Vietnam telah menjadi salah satu kisah sukses mitigasi virus dunia, berkat pengujian massal yang ditargetkan dan karantina yang ketat.

Jumlah total infeksi, sejak virus corona pertama kali terdeteksi di negara itu lebih dari setahun yang lalu, mencapai 2.347 kasus -- termasuk kasus yang berasal dari luar negeri, serta 35 kematian.

Tetapi, wabah baru dari varian virus corona Inggris yang lebih menular dan terdeteksi di provinsi utara, Hai Duong, pada Januari menjadi tantangan pandemi terbesar bagi Vietnam.

"Varian virus gelombang ini 70 persen lebih dapat ditularkan. Jika kita tidak dapat meningkatkan pengujian di tengah lonjakan kasus ini, kita tidak dapat membendung wabah," kata Long, dalam unggahan di situs kementerian kesehatan.

"Pengujian adalah kunci untuk melawan virus".

Vietnam hingga kini mencatat 755 infeksi sejak awal wabah. Jumlah itu merupakan sepertiga dari total kasus di negara itu sejak wabah mulai muncul. Long mengatakan pertempuran Vietnam melawan COVID-19 sepertinya tidak akan berakhir dalam enam bulan pertama tahun ini, dan dapat berlanjut sepanjang 2021.

Long mengatakan daerah-daerah yang saat ini terkena wabah akan diprioritaskan dalam program vaksinasi. Ia mendesak perusahaan swasta agar mendukung upaya kementerian kesehatan untuk mendatangkan vaksin ke Vietnam.


Sumber: Reuters