"Dalam Rencana Induk Pengembangan 2019 - 2039, di dalamnya disebutkan bahwa IAIN Palu menjadi pusat rujukan Islam moderat," ucap Prof Sagaf Pettalongi di Palu, Minggu.
Sagaf mengatakan hal itu sejalan dengan visi IAIN Palu yakni mengembangkan kajian Islam moderat, berbasis integrasi ilmu, spiritualitas dan kearifan lokal.
"Saya kira ini relevan dengan konsep dasar Kementerian Agama dan konsep dasar dalam pengembangan Islam yaitu Islam rahmatan lil alamin," sebutnya.
Baca juga: IAIN Palu segera aktifkan perkuliahan di Kampus II
Karena itu, Sagaf menjelaskan dalam arah kebijakan dan pengembangan akademik, IAIN Palu mengusung tiga konsep besar yang menopang visi tersebut.
Tiga konsep itu yakni integrasi ilmu pengetahuan di antaranya integrasi ilmu agama dan umum serta sains, kemudian spiritualitas dan moderasi beragama, kearifan lokal.
"kami biasa menyebutnya dengan tagline kemoderanan, keislaman dan lokal wisdom," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Sigi siap tambah luas lahan untuk pengembangan Kampus IAIN
Menjadi pusat kajian Islam moderat di Sulteng, urai Sagaf, merupakan satu bentuk kontribusi nyata IAIN Palu dalam eksistenya di masyarakat.
Berkaitan dengan itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Prof Nizar Ali mengemukakan IAIN Palu harus terus wujudkan eksistensinya dalam pengembangannya.
"Kampus IAIN Palu ini saya kira harus terus mewujudkan eksistensi dirinya dalam pengembangan, serta dalam peran dan fungsi dalam kontribusi terhadap pembangunan masyarakat," ucap Nizar.
Eksistensi IAIN Palu itu, kata Nizar, perlu diikutkan dengan memaksimalkan peran dalam membangun peradaban masyarakat, pembangunan manusia Provinsi Sulawesi Tengah khususnya masyarakat Kabupaten Sigi.
Karena, sebut Nizar, kontribusi dari IAIN Palu dalam pembangunan manusia sangat dinanti-nanti oleh semua komponen mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
"Karena itu kita berharap besar IAIN Palu ini bisa memberikan manfaat besar terhadap bangsa dan negara," ungkap Nizar.

Komentar