Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi pendapatan negara hingga akhir Januari 2021 adalah sebesar Rp100,1 triliun atau 5,7 persen dari target APBN yaitu Rp1.743,6 triliun.
Sri Mulyani menuturkan pendapatan tersebut turun 4,8 persen (yoy) dibandingkan periode sama 2020 yaitu sebesar Rp105,1 triliun yang juga turun 3,3 persen dari Januari 2019.
"Pendapatan negara secara keseluruhan relatif comparable meski komposisinya sangat berbeda, karena penerimaan Januari pajak 15,3 persen terkontraksi, juga cukai terjadi lonjakan Rp12,5 triliun dibanding tahun lalu," katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani menuturkan pendapatan negara Rp100,1 triliun terdiri dari penerimaan pajak Rp68,5 triliun, kepabeanan dan cukai Rp12,5 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp19,1 triliun.
Secara rinci, penerimaan pajak yang tercatat mencapai Rp68,5 triliun terkontraksi 15,3 persen (yoy) dibandingkan periode sama Januari 2020 sebesar Rp80,8 triliun.
Pajak ini meliputi PPh migas Rp2,3 triliun yang terkontraksi 19,8 persen (yoy) dibanding periode sama 2020 Rp2,9 triliun dan pajak nonmigas Rp66,1 triliun yang turun 15,2 persen (yoy) dari Januari 2020 Rp77,9 triliun.
Pajak nonmigas terdiri dari PPh non migas Rp39 triliun, PPN Rp26,3 triliun, PBB Rp0,1 triliun, serta pajak lainnya Rp0,6 triliun.
Sementara untuk penerimaan kepabeanan dan cukai yang terealisasi Rp12,5 triliun atau mencapai 5,8 persen dari target Rp215 triliun, mampu tumbuh 175,3 persen (yoy) dibanding periode sama 2020 yakni Rp4,5 triliun.
Pertumbuhan positif pada penerimaan kepabeanan dan cukai ditunjang oleh realisasi cukai yang mencapai Rp9,1 triliun dan tumbuh 495,2 persen dibanding Januari 2020 Rp1,5 triliun atau 5 persen dari target APBN Rp180 triliun.
Kemudian untuk bea masuk terealisasi Rp2,3 triliun dan merupakan 6,9 persen dari target APBN Rp33,2 triliun atau terkontraksi hingga 20,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp2,9 triliun.
Untuk bea keluar yang mencapai Rp1,1 triliun, realisasi ini mampu tumbuh 923,4 persen dari Januari 2020 sebesar Rp0,1 triliun dan 62,3 persen dari target APBN Rp1,8 triliun.
“Untuk kepabeanan dan cukai terlihat kenaikan yang tinggi terutama untuk cukai yang kita mendapatkan Rp9 triliun sendiri dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp1,5 triliun,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk PNBP yang pada Januari 2021 sebesar Rp19,1 triliun atau 6,4 persen dari target Rp298,2 triliun terkontraksi 2,9 persen dibanding Januari tahun lalu Rp19,7 triliun.
Baca juga: Ekonomi sepekan, bunga acuan BI turun hingga dana untuk PEN 2021
Baca juga: Kemenkeu ungkap Program PEN selamatkan 5 juta orang dari status miskin baru
Baca juga: Tes GeNose gratis dan anggaran PEN 2021 menuju Rp627,9 triliun
Berita Terkait
Kenertec Power System ekspor menara angin ke puluhan negara
Rabu, 27 Maret 2024 9:43 Wib
Presiden Jokowi sebut Bandara Mutiara Palu vital tunjang ekonomi daerah
Selasa, 26 Maret 2024 15:40 Wib
Presiden Dewan EU sebut negara Eropa siap akui negara Palestina
Sabtu, 23 Maret 2024 15:16 Wib
KKP tangkap kapal ikan Filipina yang rugikan negara Rp1,4 miliar
Kamis, 21 Maret 2024 13:01 Wib
Imunisasi cara hemat dan banyak manfaat dalam bangun negara
Senin, 18 Maret 2024 15:04 Wib
Segmen SKT berperan pada penyerapan tenaga kerja dan pemasukan negara
Rabu, 13 Maret 2024 10:48 Wib
NATO adakan latihan militer libatkan 20 ribu prajurit dari 13 negara
Selasa, 5 Maret 2024 12:39 Wib
Indonesia dan 174 negara maritim bahas perlengkapan keselamatan kapal
Selasa, 5 Maret 2024 8:22 Wib