8 KK korban banjir di Tojo Una Una Sulteng segera direlokasi

id tojo una una,banjir bandang

8 KK korban banjir di Tojo Una Una Sulteng  segera direlokasi

Rumah yang hanyut akibat banjir bandang di Desa Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah pada Kamis 18/02. ANTARA /HO/ (Muhammad Akbar)

Tojo Unauna (ANTARA) - Delapan kepala keluarga (KK) korban bencana banjir di Desa Tayawa, Kecamatan Touna, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, yang rumahnya hanyut segera direlokasi ke tempat lain.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una Una, Rusmin Labudu di Tojo Una Una, Rabu, mengatakan pemerintah setempat sedang mencari lokasi yang tepat.

"Rencananya korban yang kehilangan tempat tinggal itu akan kita relokasi," kata Rusmin.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una, masih mencari lokasi lahan untuk merelokasi delapan KK yang rumahnya hanyut terbawa arus banjir tersebut.

"Karena namanya mau cari lahan kan butuh proses dan tidak mudah. Jadi harus kita 'clear dan clean' persoalan lokasi ini," jelasnya

Tidak hanya itu, Rusmin juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa terus melakukan koordinasi dan pembicaraan untuk langkah penanganan.

"Sekarang ini kita lagi konsen untuk membicarakan berkaitan dengan apa yang mendesak dibenahi. Terutama masyarakat yang kehilangan tempat tinggal," tutur Rusmin

Menurut data BPBD Kabupaten Tojo Una Una, akibat banjir bandang yang terjadi pada Kamis 18 Februari lalu, membuat delapan unit rumah terbawa arus dan puluhan rumah lainnya terendam banjir.

Tidak hanya itu, sejumlah infrastruktur, seperti jalan, tanggul penahan tebing air dan saluran jaringan air bersih mengalami kerusakan.

Sementara itu, Camat Tojo, Lider Makaruru mengungkapkan saat ini delapan Kepala Keluarga yang rumahnya hanyut tersebut masih mengungsi di Gedung salah satu madrasah yang ada di wilayah tersebut, Rabu 24/02

"Masih mengungsi di Gedung Al Khairaat di situ," ungkap Camat Tojo, Lider Makaruru

Menurut Lider, untuk sementara ini, ada dua langkah yang dilakukan terhadap korban yang rumahnya hanyut tersebut sambil menunggu rencana relokasi dari pemerintah.

"Pertama ada beberapa warga yang ditempatkan rumah warga lain, yang punya rumah juga minta mereka tinggal disitu. Kemudian, ada juga warga yang rumahnya hanyut itu punya lahan sendiri, seperti sawah dan kebun, ditempat itu mereka punya pondok tetapi tidak layak huni, rencananya pondok tersebut yang akan direhab sedikit agar sementara bisa ditinggali," jelas Lider

Lider mengungkapkan hari ini, tim dari Kecamatan, bersama TNI dan Polri, telah turun ke lokasi kejadian banjir untuk mendata kebutuhan masing masing rumah yang akan dilakukan perbaikan tersebut.

"Disini ada beberapa pengusaha, kita akan kerja sama dengan mereka untuk membantu korban," tuturnya