BNPT: FKPT menjadi ujung tombak cegah radikalisme di Sulteng

id bnpt,fkpt,moch chairil anwar,muhd nur sangaji,fkpt sulteng,fkpt center

BNPT: FKPT menjadi ujung tombak cegah radikalisme di Sulteng

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Moch Chairil Anwar (tengah) didampingi Ketua FKPT Sulteng Dr Muhd Nur Sangaji (kiri) menyampaikan arahan dalam kegiatan peningkatan kapasitas FKPT Sulteng, di Palu, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Iya, FKPT Sulteng jadi harapan BNPT dalam pencegahan radikal dan teroris
Palu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menjadi ujung tombak dalam pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme di Sulawesi Tengah.

"Iya, FKPT Sulteng jadi harapan BNPT dalam pencegahan radikal dan teroris," ucap Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Moch Chairil Anwar, di Palu, Selasa, dalam kegiatan peningkatan kapasitas FKPT Sulteng.

Ia mengatakan BNPT terus mendorong peran FKPT di semua daerah termasuk di Sulteng melalui program pemberdayaan yang telah disusun FKPT.

Selain itu, kata Chairil, pihaknya juga akan memaksimalkan FKPT Center yang salah satu tujuannya untuk membendung dan menangkal informasi-informasi hoaks melalui media sosial.

"Kami akan berupaya mengaktifkan FKPT Center melalui website sudah ada, berbagai ruang dan platform, dengan melibatkan masing-masing FKPT di daerah," ungkap dia.

Dia mengatakan bahwa FKPT Center menjadi satu kekuatan BNPT dan FKPT dalam menyebarluaskan informasi terkait dengan kontra radikalisasi melalui berbagai platform media sosial.

"Oleh karena itu butuh dukungan FKPT di semua daerah utamanya kepala bidang media dan bagian IT untuk memaksimalkan sarana yang telah disediakan FKPT Center," ujarnya.

Chairil menyebut BNPT telah memiliki program pengembangan FKPT Center, sehingga ke depan sarana media komunikasi tersebut bisa menjangkau semua kalangan masyarakat dan akan dekat dengan masyarakat.

"Dengan mengandalkan kekuatan online penyajian informasi akan semakin mempercepat akses masyarakat mendapatkan informasi, yang bersifat kontra radikalisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya radika-terorisme," ujarnya.

Sementara Ketua FKPT Provinsi Sulteng Dr Muhd Nur Sangaji mengemukakan bahwa FKPT Sulteng komitmen untuk membantu pemerintah dalam hal pencegahan faham radikalisme.

"Radikalisme dan terorisme adalah satu kejahatan luar biasa yang oleh pemerintah harus di berantas karena memberikan ancaman yang luar biasa kepada keutuhan negara," ujarnya.

Di masa pandemi ini,  kata Sangaji, kegiatan pencegahan terhadap faham radikalisme dan terorisme tetap dilaksanakan oleh FKPT, baik secara person atau kelembagaan.

Sangaji yang merupakan akademisi Universitas Tadulako Palu menilai bahwa masa pandemi COVID-19, radikalisme dan terorisme merupakan dua virus yang membahayakan manusia, serta membahayakan negara.

Oleh karena itu, ujar dia, penanggulangan dan penanganan terhadap dua virus tersebut harus dilakukan dengan cara dan dukungan yang luar biasa dari pemerintah.

"Juga melibatkan seluruh komponen yang ada di daerah termasuk tokoh agama, tokoh pendidikan, media dan seterusnya," sebutnya.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Moch Chairil Anwar menyampaikan arahan dalam kegiatan peningkatan kapasitas FKPT Sulteng, di Palu, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)