Jordan/Melati enggan terbebani status juara bertahan All England 2021

id bulu tangkis,all england 2021,bwf super 1000,pp pbsi,ganda campuran,praveen jordan,melati daeva oktavianti

Jordan/Melati enggan terbebani status juara bertahan All England 2021

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. (Badmintonphoto/BWF/Erika Sawauchi)

Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan, saya coba untuk tidak menjadikannya beban. Dibawa santai saja seperti pertandingan lain, tapi tetap fokusnya dijaga dan targetnya juara
Jakarta (ANTARA) - Satu hari menjelang mulainya All England 2021, ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengaku ingin bermain lebih santai dan tak ingin terbebani dengan status juara bertahan pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.

"Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan, saya coba untuk tidak menjadikannya beban. Dibawa santai saja seperti pertandingan lain, tapi tetap fokusnya dijaga dan targetnya juara," kata Melati dalam rilis resmi PBSI, Selasa.

Melati menuturkan persiapan yang dilakukan kurang lebih satu bulan sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Sementara itu, Praveen Jordan yang sempat mengalami cedera bahu, mengaku saat ini kondisinya sudah sembuh dan kembali normal.

"Kondisi saya sudah normal, sudah fit. Kemarin dan hari ini juga sudah mencoba latihan. Fokusnya mengembalikan kondisi fisik dulu dan mencari capeknya. Biar terbiasa main di udara dingin," kata Jordan.

Disinggung tentang peluang mempertahankan gelar, Jordan/Melati kompak fokus satu pertandingan ke satu pertandingan saja karena semua lawan yang mereka hadapi pada level Super 1000 ini sepadan.

"Motivasi mempertahankan gelar juara pasti ada. Hanya saya mau lebih menikmati selangkah demi selangkah. Tidak boleh terlalu ambisi, tetapi harus optimistis," ucap Jordan.

"Harapannya ingin mempertahankan gelar. Tapi kami sadar, itu tidak mudah. Jadi fokusnya satu-satu saja, lawan juga sudah merata. Kami harus waspadai semua lawan," timpal Melati.

Di babak pertama, Jordan/Melati yang menempati unggulan pertama akan menghadapi wakil India Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky yang tidak bisa mendampingi anak asuhnya di turnamen ini sempat menitipkan pesan bagi mereka.

"Kak Icad sempat berpesan sebelum kami berangkat. Dia bilang kami harus mengingat masa-masa awal berpasangan hingga bisa ada di titik ini. Lalu pikirkan apa yang berubah. Itu yang harus diperbaiki. Intinya lebih ke introspeksi diri masing-masing," ungkap Melati.