"PT EPU dapat memproduksi udang vaname yang berkualitas, apalagi kebutuhan akan udang semakin meningkat," kata Rusli saat melakukan kunjungan kerja ke PT EPU di Kabupaten Tolitoli, Rabu.
Baca juga: Pemkab Buol bantu warga bangun tambak udang vaname
Rusli juga berharap kepada perusahaan itu agar bisa membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja lokal di daerah tersebut.
"Perusahaan tersebut tentu saja akan menciptakan lapangan kerja baru, yang tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan diharapkan penduduk sekitar menjadi prioritas," kata Wagub Rusli.
Ia juga meminta agar perusahaan tersebut melengkapi segala kelengkapan administrasi terutama keterangan izin membuat usaha pada sektor perikanan.
Pimpinan PT EPU Tolitoli Bakti Baramuli mengakui telah mengurus dokumen serta kelengkapan administrasi untuk mendapatkan perizinan di sektor perikanan.
Akan tetapi, setelah dicek, kata dia, masih ada kekurangan kelengkapan administrasi yakni dokumen surat izin usaha perikanan (SIUP).
"Untuk itu pihak kami berjanji akan segera melengkapinya," kata dia.
Baca juga: Menteri KP sebut saat pandemi corona kesempatan merebut pasar udang dunia
Kepada Wagub Sulteng dia juga memperkenalkan bahwa perusahaan tersebut juga telah membuka usahanya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, termasuk di Kabupaten Parigi Moutong.
PT EPU menargetkan akan membuka lokasi budidaya udang vaname seluas 1.000 hektare di Sulteng.
Khusus di Desa Lingadan, Kecamatan Dakopemean, Kabupaten Tolitoli, pihak perusahaan telah membebaskan lahan seluas 86 hektare, dengan rincian 43 hektare lahan inti dan 43 hektare lahan plasma bekerja sama dengan koperasi setempat.
PT EPU menargetkan setiap hektare lahan tambak akan menghasilkan delapan ton udang vaname.
Pihak perusahaan juga berjanji akan membuat instalasi pengelolaan air limbah untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan serta menanam pohon mangrove.
