Hikmahanto Usulkan Pemerintah Angkat Dubes Khusus

id Hikmahanto

Hikmahanto Usulkan Pemerintah Angkat Dubes Khusus

Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana (FOTO ANTARA/ Ujang Zaelani)

Untuk memainkan peran di Asia-Afrika diperlukan orang memiliki kemampuan. Karena itu, pemerintah perlu menunjuk duta besar khusus, misalnya untuk ikut menangani konflik
Jakarta (antarasulteng.com) - Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Jakarta Prof Hikmahanto Juwana mengusulkan pemerintah Indonesia untuk mengangkat duta besar khusus supaya Indonesia bisa lebih berperan di kawasan Asia-Afrika.

"Untuk memainkan peran di Asia-Afrika diperlukan orang memiliki kemampuan. Karena itu, pemerintah perlu menunjuk duta besar khusus, misalnya untuk ikut menangani konflik," kata Hikmahanto dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut Hikmahanto, Indonesia memiliki beberapa diplomat yang memiliki kemampuan dan layak diangkat menjadi duta besar khusus itu, misal mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Hikmahanto mengatakan pengangkatan duta besar khusus itu diperlukan karena Presiden Joko Widodo tampaknya lebih berkonsentrasi pada urusan dalam negeri. Hal itu berbeda dengan mantan Presiden Sukarno yang bahkan bisa menggagas Konferensi Asia Afrika pada 1955.

"Bisa saja Presiden Jokowi seperti Presiden Soekarno, tetapi dalam konteks yang berbeda. Presiden Soekarno dulu itu kan pandai berorasi, bahkan di tingkat internasional, dengan bahasa Inggris yang fasih," tuturnya.

Menurut Hikmahanto, Jokowi mungkin tidak bisa menyamai Soekarno, tetapi tetap bisa mewujudkan semangat yang dikobarkan Sang Proklamator pada Konferensi Asia Afrika 1955.

"Dan itu tidak harus dilakukan oleh Presiden Jokowi sendiri. Presiden bisa menunjuk orang lain yang dinilai memiliki kemampuan," katanya.

Selain mengangkat figur yang tepat untuk menjadi duta besar khusus, Hikmahanto mengatakan pemerintah juga harus memiliki inisiatif menyediakan dana. Untuk ikut berperan menyelesaikan konflik di kawasan Asia Afrika, tentu diperlukan dana yang tidak sedikit.

Menurut Hikmahanto, pada Konferensi Asia Afrika 2015 Indonesia harus bisa mengajukan gagasan yang orisinal yang didasari oleh Dasasila Bandung.

Indonesia bisa mengajukan gagasan agar permasalahan di kawasan Asia-Afrika harus mampu diselesaikan oleh bangsa Asia-Afrika sendiri tanpa intervensi Barat.

"Selama ini, banyak konflik di Asia-Afrika yang berdampak internasional, tidak bisa diselesaikan sendiri oleh bangsa Asia-Afrika. Indonesia bisa mengajukan semangat Dasasila Bandung supaya negara-negara Asia-Afrika bisa menyelesaikan sendiri masalahnya," katanya. (skd)