Hari ini tiga profesor pertanian-peternakan Universitas Brawijaya dikukuhkan

id profesor universitas brawijaya,universitas brawijaya malang

Hari ini tiga profesor pertanian-peternakan Universitas Brawijaya dikukuhkan

Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, MP menyampaikan pidato ilmiah pada acara pengukuhannya di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (20/3/2021). (ANTARA/HO UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tiga profesor di bidang ilmu pertanian dan peternakan Universitas Brawijaya Malang dikukuhkan di Gedung Widyaloka pada Sabtu.

Ketiga profesor yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, MP; Prof. Dr. Ir. Muhammad Halim Natsir, S.Pt, MP; dan Prof. Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti, MS.

Nurul Isnaini dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang ilmu manajemen reproduksi ternak. Dia merupakan profesor ke-276 yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya (UB). 

Dalam pidato ilmiah pengukuhannya, dia mengemukakan strategi teknologi reproduksi untuk menghasilkan kelahiran kembar pada ternak kerbau guna mengakselerasi pertumbuhan populasi kerbau di Tanah Air.

"Selain strategi teknologi reproduksi, penggunaan induk unggul diharapkan juga dapat meningkatkan produktivitas ternak kerbau," katanya.

Muhammad Halim Natsir dikukuhkan sebagai profesor di bidang ilmu nutrisi dan teknologi pengolahan pakan unggas. Ia merupakan profesor ke-277 yang dihasilkan UB.

Dalam pidatonya, dia menyampaikan kontribusi ternak ayam pedaging dan ayam petelur dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.

Ia juga mengemukakan pentingnya pakan dan imbuhan pakan berkualitas dalam menghasilkan produk ayam yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Ludji Pantja Astuti dikukuhkan sebagai profesor di bidang ilmu hama pasca panen. Ludji adalah profesor ke-278 yang dihasilkan UB.

Dia menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul "Improvisasi Pengelolaan Hama Gudang Terpadu pada Beras dalam Simpanan".

"Setidaknya, selama dalam gudang penyimpanan, beras mengalami kerusakan sekitar 40 persen dari berat awal. Lingkungan gudang, kualitas beras, hama, dan penyakit, durasi penyimpanan adalah hal yang mempengaruhi kualitas beras," katanya.