Kemlu: Indonesia-Korea buka jalan baru kerja sama bidang-bidang strategis

id IK-CEPA,indonesia dan korea selatan

Kemlu: Indonesia-Korea buka jalan baru kerja sama bidang-bidang strategis

Tangkapan layar Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri, Santo Darmosumarto, dalam acara diskusi terkait kemitraan strategis Indonesia dan Jepang yang digelar secara virtual dari Jakarta, Selasa (27/10/2020). (ANTARA/Aria Cindyara)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Santo Darmosumarto mengatakan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) membuka jalan baru kerja sama di bidang-bidang strategis.

"Indonesia dan Korea Selatan berada di jalur yang benar menuju kerja sama yang lebih baik dan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Santo dalam seminar virtual (webinar) internasional bertemakan "Enhancing Indonesia-South Korea Connectivity", Jakarta, Senin.

IK-CEPA akan mendorong transisi Indonesia dari perakitan serta produksi suku cadang dan komponen menjadi produksi kendaraan listrik, baterai, aksesori mobil.

Indonesia diharapkan dapat menjadi hub regional elektronik untuk pasar Asia dan Timur Tengah.

Santo menuturkan IK-CEPA mempromosikan peningkatan industri dari sektor teknologi rendah dan menengah ke sektor teknologi tinggi.

IK-CEPA juga mendorong integrasi yang lebih besar ke dalam jaringan rantai nilai Korea Selatan.

Menurut Santo, kedua negara harus bekerja lebih dekat dan lebih kreatif dalam pembuatan kebijakan untuk memastikan pemulihan ekonomi yang cepat.

"Tidak ada artinya jika kita tidak benar-benar melakukan langkah konkret untuk dilaksanakan," ujarnya.

Pada kemitraan strategis khusus, Santo mengatakan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia dan Korea Selatan yakni perlu mendiversifikasi kerja sama produk dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan, perlu memanfaatkan pasar baru yang melibatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), terutama untuk meningkatkan infrastruktur bagi UKM Indonesia dan Korea Selatan dan membina unicorn baru, membuka forum komunikasi baru, serta mempromosikan program pertukaran.

Santo menuturkan 20 persen ekspor Indonesia ke Korea Selatan masih berupa produk komoditas. Oleh karena itu, perlu diversifikasi ke produk yang lebih berkelanjutan dan bernilai tambah. Dengan IK-CEPA, Indonesia dan Korea Selatan dapat memainkan peran penting di kawasan dan dunia.

Melalui kerja sama itu, lanjutnya, maka diharapkan dapat mengeksplorasi lebih banyak dan beragam produk kerja sama di lintas bidang, seperti di bidang riset dan pengembangan untuk berbagai isu, termasuk energi dan keamanan siber; program pekerjaan dan imigrasi yang dapat meningkatkan partisipasi para pekerja asal Indonesia untuk bekerja di sektor-sektor berketerampilan tinggi di Korea Selatan; industri pertahanan dan keamanan.

Kemudian, kerja sama antar pemerintah di bidang kesehatan dan isu terkait COVID-19, pariwisata, keamanan siber, kelautan dan perikanan, audit keuangan, e-governance, asuransi, infrastruktur dan transportasi.

Selain itu, dapat juga lebih dikembangkan kerja sama untuk program hijau dan berkelanjutan seperti sumber energi berkelanjutan, serta kerja sama di bidang budaya populer.

Di sisi budaya, Korea Selatan salah satunya terkenal dengan K-pop, drama, dan filmnya. Indonesia adalah negara pertama dengan tweet K-pop terbesar, negara terbesar ke-2 di luar Korea yang melihat K-pop di YouTube. Pencarian YouTube untuk K-drama di Indonesia naik 130 persen pada tahun 2020.