Pemprov Sulteng: Pengurangan risiko bencana sangat penting dilakukan

id pengurangan risiko bencana,pemprov sulteng,mulyono,sekda provinsi sulteng,pasigala

Pemprov Sulteng:  Pengurangan risiko bencana sangat penting dilakukan

Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Mulyono dalam workshop dan serah terima program aksi kemanusiaan hubungan peningkatan kesiapsiagaan dan pemulihan dini pascagempa bumi 28 September 2018 yang dilakukan oleh Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia and the Philippines. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan pengurangan risiko bencana alam gempa dan non-alam sangat penting dilakukan lewat peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan, demi meminimalkan dampak bencana.

"Iya, dan membutuhkan pelibatan berbagai pihak dalam mengurangi risiko bencana lewat pembangunan kesiapsiagaan," ucap Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Mulyono, di Sigi, Selasa, dalam workshop dan serah terima program aksi kemanusiaan hubungan peningkatan kesiapsiagaan dan pemulihan dini pascagempa bumi 28 September 2018 yang dilakukan oleh Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia and the Philippines.

Mulyono memberikan apresiasi kepada Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia and the Philippines yang telah melakukan program aksi kemanusiaan hubungan peningkatan kesiapsiagaan dan pemulihan dini, dalam managemen pengurangan risiko bencana.

"Atas nama pribadi dan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang tak terhingga kepada jajaran Arbeiter Samariter Bund, yang juga didukung oleh Kementerian Dalam Negeri beserta seluruh mitra kerja yang terjaring relawan, yang telah bersimpati atas penderitaan yang dialami masyarakat Sulawesi Tengah dan kemudian bergerak untuk menolong saudara, sebangsa dan setanah air," ucap Mulyono.

Berdasarkan data yang diterima, selama lebih dua tahun berjalannya program yang dicanangkan ASB telah terbentuk kelompok peringatan dini dan tim siaga sekolah, ujarnya.

Juga telah membentuk kelompok penanggulangan bencana desa di Kabupaten Sigi dan di Donggala yang berbasis kelompok masyarakat, serta menggagas pembentukan satgas penanggulangan krisis kesehatan di tingkat di dua kabupaten tersebut.

"Oleh karena itu, besar harapan kami agar kiranya di masa yang akan datang dapat melanjutkan kesinambungan program intervensi kemanusiaan dan pemberdayaan kemasyarakatan, untuk menjangkau lebih luas lagi seluruh lapisan dan kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah Sulawesi Tengah mulai dari kota sampai ke pelosok desa," kata Mulyono.

Berkaitan dengan itu Manajer ASB Agnes Patuan mengatakan selama kurun waktu dua tahun menjalankan program kemanusiaan di Sigi dan Donggala, segalanya berjalan dengan baik sesuai target yang diharapkan.

"Berkat dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Sigi, Pemerintah Kabupaten Donggala, kegiatan kemanusiaan bisa berjalan dengan baik," sebutnya.

Dirinya berharap, walaupun program ASB telah berakhir tapi dapat terus dipercaya menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan ketangguhan nasional, melalui penguatan peran desa dalam pengurangan risiko bencana dan mengelola sumber daya sosial ekonomi.