PHRI: Pekerja hotel di Sulteng yang dirumahkan kembali bekerja

id Sulteng,Sandi,PHRI

PHRI: Pekerja hotel di Sulteng yang dirumahkan kembali bekerja

Ketua PHRI Sulteng Fery Taula. ANTARA/Muhammad Arsyandi

Ada sekitar 600 pekerja hotel yang dirumahkan. Saat ini sebagian sudah kembali dipekerjakan

Palu (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan ratusan pekerja hotel di sejumlah daerah di provinsi itu yang dirumahkan akibat dampak pandemi COVID-19 kini mulai kembali dipekerjakan.



"Ada sekitar 600 pekerja hotel yang dirumahkan. Saat ini sebagian sudah kembali dipekerjakan," kata Ketua PHRI Sulteng Fery Taula di Kota Palu, Rabu.



Ia menerangkan kebijakan itu merupakan bentuk kepedulian dan komitmen pihak hotel untuk tidak menelantarkan para pekerjanya meski kondisi keuangan hotel tersebut masih belum pulih.



Ratusan pekerja tersebut, lanjutnya, berangsur-angsur mulai dipekerjakan sering mulai bangkitnya bisnis perhotelan di Sulteng yang ditandai dengan mulai tingginya okupansi hotel dan animo masyarakat untuk menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan pihak hotel.



"Pada dasarnya para pekerja hotel adalah aset. Saat mereka dibutuhkan maka harus dipanggil," ujarnya.



Fery optimistis mulai tahun ini bisnis perhotelan dapat bangkit dan pulih seperti sediakala sehingga semua pekerja yang dirumahkan akibat dampak pandemi COVID-19 dapat kembali bekerja.



Ia menerangkan saat ini bisnis perhotelan di Sulteng berangsur-angsur mulai pulih meski pandemi COVID-19 belum berakhir yang ditandai dengan meningkatkan okupansi hotel dan penyewaan fasilitas yang ada di hotel berbintang.



"Triwulan I 2021 ini sudah mulai terasa, tepatnya di minggu ke tiga bulan Maret. Saya yakin memasuki bulan April atau awal triwulan II sudah kembali naik," tambahnya.



Ia mengatakan kembali bangkitnya bisnis hotel di Sulteng juga disebabkan berbagai kebijakan pemerintah daerah yang melonggarkan kegiatan perekonomian di seluruh tempat usaha dengan tetap menetapkan protokol kesehatan secara ketat.



Pendapatan hotel dan restoran di Sulteng, tambahnya, sebagian besar masih berasal dari kegiatan instansi pemerintah.