Ratusan Petani Demo Terkait Dugaan Pemalsuan HGU

id petani

Ratusan Petani Demo Terkait Dugaan Pemalsuan HGU

Ilustrasi (antaranews)

Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera mengusut tuntas adanya dugaan pemalsuan sertifikat HGU yang kini dikuasai perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh PT Mamuang
Mamuju,  (antarasulteng.com) - Ratusan petani yang mengatasnamakan diri Kelompok Pemberdayaan Masyarakat (PKM) melakukan aksi demo menuntut pengusutan adanya dugaan pemalsuan sertifikat lahan Hak Guna usaha (HGU) PT Mamuang yang beroperasi di wilayah Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat.

"Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera mengusut tuntas adanya dugaan pemalsuan sertifikat HGU yang kini dikuasai perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh PT Mamuang," kata Koordinaor aksi yang juga Ketua KPM mamuju Utara, M.A.Agung dalam orasinya di kantor bupati setempat, Selasa.

Menurutnya, sekarang ini peta HGU PT Mamuang diduga kuat telah dirubah secara sepihak. Hal inilah yang menjadi perjuangan untuk mengembalikan hak-hak petani yang dirampas oleh perusahaan.

Pemerintah kabupaten diminta untuk segera mengusut tuntas dan kami pun meminta agar persoalan tapal batas desa Martajaya dan desa Martasari segera ditangani dengan baik. Ini murni suara rakyat yang kami perjuangkan. Kami meminta agar kementrian yang menangani persoalan agraria segera mengembalikan tapal batas dan mengusut tuntas pemalsuan sertifikat yang dilakukan PT Mamuang," terang Agung.

Jika tidak ditangani dengan baik maka massa aksi dermo secara besar-besaran akan kembali melakukan aksi pendudukan kantor bupati Mamuju Utara.

Bupati Matra, Ir. Agus Ambo Djiwa dihadapan lima perwakilan petani berjanji melalui tim fasilitasi untuk segera menunjukan tapal batas antara Desa Martajaya dan Desa Martasari.

Agus menambahkan, terkait HGU maka hal itu menjadi wewenang pemerintah pusat yang diharapkan bisa menuai titik terang sehingga aksi demo seperti ini tak lagi terjadi.

"Kami tidak tinggal diam. Persoalan ini sudah kami mendesak menteri agar segera melakukan pengukuran tapal batas HGU karena ini adalah bom waktu untuk daerah Matra," ucapnya.(skd)