FKUB: Perayaan Paskah di Sulteng berjalan aman

id Zainal Abidin, FKUB Sulteng, paskah, sulteng

FKUB: Perayaan Paskah di Sulteng berjalan aman

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Zainal Abidin. ANTARA/Moh Ridwan

Kami sangat mengapresiasi masyarakat dan kepolisian serta TNI dalam mengamankan jalannya ibadah yang dilaksanakan umat Kristiani di daerah ini
Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah memuji perayaan Paskah bagi umat Kristiani di daerah itu berjalan lancar dan aman.

"Kami sangat mengapresiasi masyarakat dan kepolisian serta TNI dalam mengamankan jalannya ibadah yang dilaksanakan umat Kristiani di daerah ini," kata Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin yang dihubungi di Palu, Jumat.

Ia mengemukakan, terciptanya keamanan dan kelancaran perayaan Jumat Agung menggambarkan terjalinnya hubungan kerukunan antar umat beragama di Sulteng, sebagaimana hasil peninjauan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan FKUB saat umat Kristiani melakukan kegiatan keagamaan mereka.

Meskipun sempat terjadi aksi ledakan bom di Gereja Katedral Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dan teror di Mabes Polri baru-baru ini tidak menggoyahkan kerukunan yang terjalin di Sulteng.

"Kami memberikan dukungan dan semangat bagi agama sahabat dalam menjalankan kegiatan keagamaan mereka bisa berjalan aman, tertib serta lancar. Selain itu, pemerintah dan aparat keamanan juga telah berupaya memberikan jaminan rasa aman serta suka cita pada pelaksanaan Paskah tahun ini," ujar Zainal.

FKUB juga meminta, kiranya para pendeta dalam perayaan hari Tri Suci oleh umat Kristiani mendoakan bangsa dan negara agar terhindar dari hal-hal buruk, supaya lebih rukun, damai dan sejahtera.

"Doa dari para pemuka agama Kirsten juga diharapkan agar tidak ada gangguan-gangguan timbul dalam kehidupan sosial bermasyarakat," ucap Zainal yang mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.

Berkaitan dengan hal tersebut, menurutnya, menjaga dan merawat kerukunan perlu dipertahankan dan ditingkatkan antar umat beragama, karena dengan begitu keamanan serta kedamaian di tengah kehidupan sosial bisa terjalin dengan baik.

Perbedaan ras, suku dan agama merupakan ketetapan Tuhan yang maha kuasa, oleh karenanya perbedaan jangan dijadikan sebagai penghalang dalam menjalin silaturahmi.

"Masyarakat Sulteng adalah masyarakat majemuk, oleh karena itu kedudukan kita sama di mata negara," demikian Zainal.
 
Baca juga: FKUB Sulteng puji kerukunan terjalin di Parigi Moutong
Baca juga: Kapolres Banggai undang tokoh lintas agama bahas radikalisme
Baca juga: FKUB Sulteng harap masyarakat hargai perbedaan antarumat
Baca juga: FKUB imbau umat beragama di Sulteng agar tidak terpancing bom di Makassar