Pemkot Palu jaga stabilitas harga pangan melalui pasar murah

id Bahanpokok, lonjakan harga, pasar murah, Pemkot Palu, perindag, Syamsul Saifudin

Pemkot Palu jaga stabilitas harga pangan  melalui pasar murah

Arsip- Seorang ibu rumah tangga sedang membeli salah satu komoditas di pasar murah yang di gelar Pemerintah Kota Palu, Jumat (10/7/2020). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Biasanya sejumlah komoditas memasuki Bulan Puasa mengalami lonjakan, oleh karena itu kami mengupayakan menjaga stabilitas harga
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam waktu dekat menggelar pasar murah sebagai upaya menjaga stabilitas pangan menjelang Bulan Suci Ramadhan 2021.
 
"Biasanya sejumlah komoditas memasuki Bulan Puasa mengalami lonjakan, oleh karena itu kami mengupayakan menjaga stabilitas harga," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Palu Syamsul Saifudin yang di hubungi, di Palu, Senin.
 
Dia menjelaskan, rencana operasi pasar akan melibatkan sejumlah pihak diantaranya distributor, pedagang maupun pelaku usaha lainnya, termasuk Bulog, oleh karena itu sebelum giat tersebut dilaksanakan Pemkot Palu bersama para pihak melakukan pertemuan membahas hal-hal teknis terkait.
 
Dimana, penjualan bahan pangan dan kebutuhan dasar lainnya pada pasar murah nanti disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti komoditas beras maupun gula hingga bawang putih.
 
"Tujuan pasar murah tidak lain yakni untuk menekan harga, baik itu pada komoditas bahan pokok maupun bahan penting," ujar Syamsul namun belum menentukan lokasi pasar murah.
 
Dia memaparkan, dalam satu tahun ini pihaknya menempatkan pasar murah di delapan kecamatan di ibu kota Sulteng secara bergantian, meski begitu hal ini perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
 
Dia menyebutkan, giat tersebut masih sebatas difokuskan menjelang Bulan Puasa serta tetap memperhatikan protokol kesehatan, meski begitu jika selama Bulan Ramadhan terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok, tidak menutup kemungkinan pasar murah bisa digelar kembali.
 
"Giat ini hanya sebatas situasional, kalau terjadi lonjakan harga maka pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis, salah satunya lewat pasar murah. Harga-harga barang di pasar fluktuatif, artinya bila ketersediaan bahan baku melimpah, maka harga akan turun, sebaliknya jika pasokan berkurang maka harga pasti melonjak," kata Syamsul menuturkan.
 
Dia menambahkan, Pemkot Palu melalui Perindag juga melakukan kerja sama dengan Bulog lewat program Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai salah satu upaya menekan harga kebutuhan pokok.
 
Terlepas dari hal tersebut, katanya, beberapa bulan terakhir harga cabai dan bawang merah di pasaran masih cukup melonjak, diakibatkan ketersediaan bahan baku atau produksi di tingkat petani berkurang.
 
"Harga capai saat ini berada di kisaran Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, ini diakibatkan produksi petani belum maksimal dan rata-rata cabai yang masuk di pasar Kota Palu berasal dari Kabupaten Sigi. Lalu, harga bawang merah mencapai Rp45 ribu per kilogram dari harga normal Rp35 ribu per kilogram," demikian Syamsul.