Rektor IAIN Palu: Ramadhan jadi kawah pembentukan karakter

id REKTOR IAIN PALU ,Prof Sagaf S Pettalongi MPd ,Ramadhan,Puasa ramadhan,1442 hijriah

Rektor IAIN Palu:  Ramadhan jadi kawah pembentukan karakter

Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Sagaf S Pettalongi MPd mengemukakan bulan Ramadhan menjadi kawah untuk pembentukan karakter manusia yang lebih baik.

“Bulan Ramadhan menjadi proses sekaligus memberikan pendidikan untuk pembentukan mental, karakter termasuk peningkatan sumber daya manusia menjadi lebih baik,” ucap Prof Dr Sagaf Pettalongi di Palu, Selasa.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah itu mengemukakan, proses untuk menjadi orang berkarakter yang baik, tidak cukup dengan menahan lapar, haus, menahan diri, mengendalikan fikiran dan sebagainya.

Tetapi, perlu diikutkan dengan mengikuti atau menempatkan Al Quran sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Sagaf menegaskan Ramadhan memberi pesan kepada umat Islam untuk kembali kepada Al Quran.

Pernyataan ini mengutip Firman Allah dalam Surah Albaqarah Ayat 185 yang berbunyi “Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an. Al Quran adalah petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.

Ia menambahkan untuk mengetahui dan dapat membedakan baik dan buruk, harus mengikuti Alquran sebagai petunjuk kepada manusia dari Allah SWT.

“Ketika seseorang telah menempatkan atau telah kembali kepada Al Quran dan menjadikan alquran sebagai pentunjuk dalam menjalani kehidupan, maka tentu ia akan menjadi orang yang baik. Karena alquran mengajarkan kebaikan, bukan keburukan,” urai dia.

Sagaf mengutarakan puasa bertujuan untuk membentuk ketaqwaan, sesuai dengan Firman Allah pada Surah Al Baqarah Ayat 183.

Ketaqwaan itu tidak instan terbentuk, karena, sebut Sagaf, ada proses panjang yang dilewati oleh seseorang yang menjalankan puasa. Salah satunya yakni, pembentukan dan memantapkan mental, spiritual dan karakter, diikutkan dengan meningkatkan sumber daya manusia lewat momentum puasa.

"Olehnya, salah satu ciri orang yang bertaqwa yaitu mengerjakan kebaikan atau melakukan hal-hal yang baik yang sejalan dengan perintah dan anjuran agama. Nah, untuk menggapai hal itu, maka harus menjadikan Al Quran sebagai petunjuk," sebutnya.