Dua tim Pemkab Banggai atasi sampah-lumpur pascabanjir di Luwuk

id Luwuk, Banggai, Banjir, Lumpur, Sampah

Dua tim Pemkab Banggai  atasi sampah-lumpur pascabanjir di Luwuk

Petugas menangani drainase tersumbat di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pascabanjir, Kamis (15/4/2021). (ANTARA/Stepensopyan Pontoh)

Luwuk, Banggai (ANTARA) - Sebanyak dua tim dari Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah diturunkan untuk mengatasi timbunan sampah dan lumpur pascabanjir di Luwuk, ibu kota kabupaten setempat, Kamis.

Kepala Seksi Penanganan Sampah DLH Kabupaten Banggai Ahin mengungkapkan petugas yang diterjunkan untuk mengatasi timbunan sampah dan lumpur di sejumlah ruas jalan di kota Luwuk itu, yakni Tim Gober (Got Drainase Bersih) dari DLH dan Tim Soa Soa Pece dari Disperkimtan.

Ia menjelaskan dua tim itu memiliki tugas yang berbeda-beda setiap kali turun hujan di daerah setempat. Tim Gober fokus penanganan jaringan drainase, mengatasi sampah atau lumpur yang membuat aliran air di drainase tersumbat, sedangkan Tim Soa Soa Pece spesialis melakukan pembersihan badan jalan.

"Kalau untuk badan jalan sudah mau selesai. Tapi kami masih membutuhkan alat berat mini untuk pengerukan material lumpur di drainase," katanya.

Ia mengatakan upaya mengatasi timbunan material lumpur dan sampah di dalam kota sudah mencapai 60 persen.

Meski begitu, katanya, hujan yang masih turun setiap hari di daerah setempat menjadi kendala petugas dalam mengatasi masalah itu secara menyeluruh dalam beberapa hari ke depan ini.
Petugas mengatasi lumpur sisa banjir di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis (15/4/2021). (ANTARA/Stepensopyan Pontoh)


Koordinator Tim Gober Safrudin menyatakan adanya jaringan pipa air bersih yang tidak tertata dengan rapi di drainase, membuat sampah dan lumpur menumpuk hingga menutup jalur air.

"Karena drainse tersumbat sampah yang hanyut dan tertahan pipa, maka air meluber ke badan jalan. Sampah juga ikut ke jalan," ungkapnya.

Ia berharap, ke depan pemerintah dapat melakukan penataan jaringan pipa yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Luwuk sehingga aliran air yang melewati drainase tidak terhambat.

Ia juga meminta masyarakat tidak membuang sampah secara sembarang atau di drainase agar infrastruktur tersebut tidak tersumbat.

"Persoalan sampah ini sebenarnya soal kesadaran masing-masing. Tapi saya rasa perlu juga ditopang dengan regulasi yang baik," katanya.