12 ribu UMKM di Palu akan segera terima bantuan produktif usaha mikro

id PEN, BPUM, UMKM, pemulihan ekonomi, setyo susanto, KoperasiUMKM, pemkot Palu, Sulteng

12 ribu UMKM di Palu akan segera terima bantuan produktif usaha mikro

Ilustrasi - Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu perempuan di industri sepatu rumahan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/10/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pras.

12 ribu pelaku UMKM itu, yakni mereka yang telah memasukkan berkas dan telah terverifikasi namun belum sempat disalurkan di tahun 2020, maka tahun ini mereka mendapat bantuan tersebut
Palu (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Kota Palu, Sulawesi Tengah menyebutkan kurang lebih 12 ribu pelaku UMKM di daerah itu segera menerima Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) lanjutan dalam rangka upaya pemulihan ekonomi nasional.

"12 ribu pelaku UMKM itu, yakni mereka yang telah memasukkan berkas dan telah terverifikasi namun belum sempat disalurkan di tahun 2020, maka tahun ini mereka mendapat bantuan tersebut," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu Setyo Susanto yang dihubungi di Palu, Jumat.

Dia memaparkan penyaluran BPUM tahun lalu di ibu kota Sulteng menyentuh kurang lebih 27 ribu pelaku UMKM dari target 39 ribu UMKM.

Untuk menyelesaikan penyaluran terhadap target tersebut, dipastikan 12 ribu UMKM tersisa sedang dalam proses pencairan sebagaimana instruksi Kementerian Koperasi dan UMKM, sebagai langkah untuk membangkitkan semangat pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun nasional.

Penyaluran BPUM tahun ini di kota tersebut masih memprioritaskan UMKM yang belum sempat menerima tahun lalu, sehingga secara teknis proses pencairan berada di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu mitra yang ditetapkan pemerintah pusat melaksanakan program tersebut.

"Tahun ini nilai bantuan uang untuk pelaku usaha mikro senilai Rp1,2 juta dan proses penyaluran sedang berlangsung," ujar Setyo

Selain itu, Dinas Koperasi dan UMKM setempat telah mendata sebanyak 23 ribu pelaku usaha mikro baru memasukkan berkas tahun 2021. Meski begitu, hal ini tidak mengganggu proses penyaluran, sedangkan pihaknya tetap mendahulukan mereka yang sudah terverifikasi sejak tahun lalu.

"Proses penyaluran tetap berjalan dan mendahulukan pelaku UMKM yang masuk dalam data 12 ribu. Kami menunggu instruksi kementerian terkait, kalau data 23 ribu itu mulai diproses, maka tugas kami adalah mengirim," ucap dia.

Dia mengharapkan melalui upaya pemulihan ekonomi nasional, kegiatan usaha mikro lebih menggeliat di tengah masyarakat supaya dapat berjalan mandiri ke depannya.

Bantuan stimulan tersebut, katanya, sebagai pendorong supaya pelaku UMKM lebih semangat mengembangkan kegiatan usaha dengan tambahan modal melalui bantuan tunai, sehingga memiliki dampak positif terhadap keberlangsungan kegiatan usaha dan pendapatan di tengah pandemi COVID-19.

"Gunakan dana ini semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan usaha. Kalau misalnya kebutuhan prioritas adalah bahan baku, maka segera penuhi agar kegiatan usaha tetap berjalan, inilah esensi bantuan produktif usaha mikro diberikan pemerintah," demikian Setyo.