Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sulteng naik jadi 91,97 persen

id Sulteng,Sandi,Palu,Ramadan

Tingkat kesembuhan pasien COVID-19  di Sulteng naik jadi 91,97 persen

Salah satu destinasi wisata di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang ramai dikunjungi warga setempat meski di tengah situasi pandemi COVID-19, Selasa (29/12/2020). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Tingkat kesembuhan pasien yang terpapar COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) naik menjadi 91,97 persen.



Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng, dari total 11.947 orang yang positif terinfeksi COVID-19, 11.027 orang dinyatakan telah sembuh.



"Sementara itu 321 pasien COVID-19 dinyatakan meninggal dunia atau 2,67 persen dari total pasien yang terpapar COVID-19," kata Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Kota Palu, Rabu malam.



Selain itu, persentase kasus aktif COVID-19 di Sulteng 5,36 persen atau sebanyak 599 pasien yang terpapar COVID-19 masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.



"Kemudian ada 164 sampel usap masih dalam pemeriksaan. Semoga semua hasilnya negatif COVID-19," ujarnya.



Hari ini pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 63 orang antara lain satu orang di Kota Palu, delapan orang di Kabupaten Sigi dan Morowali Utara, 17 orang di Buol, dan 29 orang di Parigi Moutong.



Selain itu 26 pasien COVID-19 terkonfimasi terpapar COVID-19 antara lain, satu orang di Kota Palu, dua orang di Kabupaten Tolitoli, tiga orang di Sigi dan 20 orang di Parigi Moutong



Haris meminta masyarakat mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



Selain itu, warga harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.



"Pencegahannya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.