Puskesmas di Sulbar belum terakreditas akibat pendemi COVID-19

id Akreditasi puskesmas

Puskesmas di Sulbar belum terakreditas akibat pendemi COVID-19

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg Asran Masdy, di Mamuju, (22/04/2021) ANTARA Foto/M Faisal Hanapi

Puskesmas di Sulbar satupun belum ada yang terakreditasi, akibat terhambat adanya bencana pendemi COVID-19
Mamuju (ANTARA) - Puskesmas di sejumlah kecamatan di Provinsi Sulawesi Barat belum terakreditasi akibat adanya bencana pendemi COVID-19.

"Puskesmas di Sulbar satupun belum ada yang terakreditasi, akibat terhambat adanya bencana pendemi COVID-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg Asran Masdy di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan sebelumnya pemerintah di Sulbar manargetkan sebanyak 10 puskesmas di Sulbar dilakukan akreditasi, namun hal tersebut akhirnya tidak dapat direalisasikan.

Menurut dia, karena puskesmas di Sulbar belum ada yang terakreditasi maka pelayanan kesehatan di Sulbar tidak mencapai target indeks kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan pemerintah.

Ia mengatakan ada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun  2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman evaluasi bimbingan penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja perangkat daerah.

Ia mengatakan regulasi tersebut membuat penetapan IKU dilaksanakan namun di Sulbar tidak tercapai karena puskesmas tidak terakreditasi.

Oleh karena itu akreditasi puskesmas akan terap dilaksanakan pemerintah untuk mencapai IKU.

"Akreditasi puskesmas bertujuan agar puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal dengan memperbaiki kinerja pelayanan, proses pelayanan, serta meningkatkan sumber daya tenaga medisnya," katanya.

Ia mengatakan, akreditasi juga hntuk peningkatan mutu, peningakatan manajemen risiko dan keselamatan pasien di puskesmas serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.