Akademisi IAIN: Momentum Hardiknas kembalikan pendidikan ke khittahnya

id iain palu,hardiknas 2021,dosen iain palu,arifuddin m arif,arifuddin,arif

Akademisi IAIN:  Momentum Hardiknas kembalikan pendidikan ke khittahnya

Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Dr Arifuddin M Arif. (ANTARA/HO-dok. Arifuddin)

Palu (ANTARA) - Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Dr Arifuddin M Arif mengemukakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021 seyogianya menjadi momentum untuk mengembalikan pendidikan pada khittahnya.

"Hardiknas tahun ini mestinya menjadi momentum untuk kembali ke khittah pendidikan nasional," ucap Dr Arifuddin M Arif, di Palu, Senin.

Arifuddin yang merupakan dosen Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan IAIN Palu menyebut khittah pendidikan nasional yang dimaksud dalam konteks "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangung karso, Tut Wuri Handayani, yang telah diletakkan oleh 'founding father' pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara.

Menurut Arifuddin ada tiga poin penting makna semboyan pendidikan yang diletakkan oleh Ki Hajar Dewantara, yang menunjukkan betapa praktik pendidikan sangat urgen mengedepankan keteladanan, prakarsa, dan motivasi.

Arifuddin yang juga Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu IAIN Palu ini menyebut persoalan dekadensi moral generasi bangsa, lemahnya daya kreasi dan inovasi bangsa, rendahnya semangat patriotik kebangsaan, adalah sederetan gambaran fenomena persoalan 'output' pendidikan kita. 

"Mungkin saja pengelolaan dan praktik pendidikan kita mengalami disorientasi, salah arah, dan salah kaprah serta jauh meninggalkan asas dan filosofi pendidikan nasional yang telah mengakar pada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia," sebutnya.

Oleh karena itu, menurut dia, tema Hardiknas 2021 "serentak bergerak, wujudkan merdeka belajar" harus berdampak pada upaya membangun kesadaran bersama. 

"Saya kira, dengan tema Hardiknas tahun ini, yaitu serentak bergerak, wujudkan merdeka belajar penting dijewantahkan dalam bentuk gerakan kesadaran membentuk manusia Indonesia yang mandiri, berkepribadian dan beradab yang dilandasi dengan keteladanan, prakarsa, dan dukungan kepada peserta didik lahir dan batin dari sifat kodratinya menuju arah peradaban yang berkeadaban," ungkapnya. 

Dengan gerakan pendidikan yang berbasis pada ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangung karso, Tut Wuri Handayani-lah, kata dia, akan membangun pembelajar-pembelajar yang merdeka.