Mencari Lailatul Qadr di 10 hari terakhir Ramadhan

id Lailatul Qadr

Mencari Lailatul Qadr di 10 hari terakhir Ramadhan

Ilustrasi shalat malam tahajud.(HO-Lapak Santri)

Jayapura (ANTARA) - Mendapatkan malam Lailatul Qadr yang bulan penuh kemuliaan dan lebih baik seribu bulan menjadi motivasi Ibrahim, salah satu warga Muslim di Kota Jayapura melakukan iktikaf (berdiam diri) di dalam masjid Raudhatul Jannah.

Ibrahim bersama kalangan umat Muslim di Kota Jayapura sangat intens melakukan iktikaf di dalam masjid untuk beribadah pada 10 hari malam terakhir bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah.

"Saya harus lebih semangat melaksanakan ibadah 10 malam terakhir bulan Ramadhan, ya jika kita beruntung bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar maka di sanalah terdapat malam kemuliaan," ujar Ibrahim, salah satu jamaah masjid Raudhatul Jannah Kota Jayapura saat ibadah iktikaf 10 malam terakhir bulan Ramadhan 1442, Minggu malam.

Ia mengakui, banyak informasi ceramah dan nasehat agama dari ustad saat tausiyah Ramadhan 1442 H menyebut malam Lailatul Qadar adalah malam yang kerap ditunggu-tunggu umat Muslim di bulan Ramadhan.

Karena pada Lailatul Qadar, menurut Ibrahim, Allah SWT akan membuka pintu-pintu ampunannya seluas-luasnya kepada umat yang memohon ampunan di malam itu.

Jamaah lain Sarde, mengatakan ibadah malam di waktu 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan penuh dengan keberkahan karena akan mendapatkan malam Lailatul Qadr.

"Siapa manusia yang beruntung mendapatkan malam Lailatul Qadr merupakan orang pilihan dari Allah SWT," ujarnya.

Diakuinya, tidak seluruh umat Islam memahami makna beribadah sepuluh hari di bulan Ramadhan karena membutuhkan pemahaman keimanan dan ketakwaan dari Allah SWT.

Meningkatkan amalan ibadah selama bulan suci Ramadhan, menurut Sarde, sudah menjadi kewajiban bagi setiap individu umat Muslim dalam meraih ganjaran pahala serta keberkahan.

Dari beberapa catatan referensi agama banyak disampaikan fadilah keutamaan di malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir bulan puasa Ramadhan yang ditunjukkan Rasulullah SAW melalui ibadah-ibadahnya.

Saking istimewanya malam Lailatul Qadar maka rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggang untuk memperbanyak amalan ibadah malam dan menyedikitkan tidur.

Sebagaimana yang diriwayatkan istri rasulullah Aisyah RA mengatakan, rasulullah SAW meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), hal yang tidak dlakukan Nabi pada (hari) lainnya. (Hadis riwayat Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad)

Bahkan, dari Aisyah Ra berkata “Rasulullah Saw ketika memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya”. (HR Muslim).

Bukan hanya lebih mulia dari seribu bulan namun dari beberapa keutamaan lain dari malam Lailatul Qadar, yang membuat seluruh Muslim berlomba-lomba mendapatkannya karena berbagai keuntungan.

Di antara keuntungan ketika mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah malam yang diturunkannya Al-Quran, malam di mana malaikat turun ke bumi.

Dituliskannya takdir satu tahun ke depan serta Lailatul Qadar juga merupakan malam dibukakannya pintu ampunan malam penuh kesejahteraan

Menggapai keutamaan malam Lailatul Qadar dapat dilakukan dengan cara memperbanyak ibadah, amalan, serta berdoa kepada Allah SWT. Dan berikut ini adalah sejumlah amalan yang bisa kita lakukan dalam berikhtiar menggapai kemuliaan malam malam Lailatul Qadar,

Dalam Al Quran Surat Al Qadr 1-5 disebutkan sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).

Meskipun di malam lailatul qadar ini tidak diketahui kapan datangnya, namun umat Islam sudah bisa menanti sejak 10 hari terakhir di bulan puasa Ramadhan.

Bahkan, dalam hadist Rasulullah SAW bersabda: “Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Imam Bukhari).

Pada malam tersebut, terdapat banyak keutamaan dan keutamaan bagi umat muslim ketika mendapatkan malam Lailatul Qadr.

Keutamaan di malam lailatul qadar yang pertama adalah malam tersebut merupakan malam diturunkannya Al Quran sesuai dengan firman Allah SWT di surat Al-Baqarah dan Al-Qadr.

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran…” (Q.S Al-Baqarah: 185)

Serta sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan” (Q.S Al Qadr: 1)

Tingkatkan ibadah malam

Ustad Fathur, salah satu jamaah Masjid Al Barkah Abepura me jamngakui, momentum ibadah malam di 10 hari bulan Ramadhan menjadi tantangan bagi setiap umat Islam.

Diakuinya, untuk menyemarakan 10 hari malam terakhir di bulan puasa Ramadhan telah dilakukan iktikaf bersama dilakukan jamaah masjid Al Barkah dengan meningkatkan ibadah malam.

"Semua orang ingin mendapatkan malam Lalatul Qadr dengan beritikaf sambil melakukan ibadah di waktu tengah malam hari,"ungkap Ustad Fathur.

Ia mengakui, ibadah malam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan 1442 banyak dilakukan jamaah masjid karena ingin mengharapkan ridha Allah SWT dan keuntungan lainnya.

Disebutkan, ibadah malam pada 10 hari terakhir Ramadhan di antaranya perlu diperbanyak shalat tajahud, zikir dan doa, membaca tadarusan Al Quran dan baca shalawat rasul akan banyak ganjaran pahala yang diberikan Allah SWT kepada warga Muslim.

"Iktikaf berjamaah di dalam masjid pada 10 malam terakhir Ramadhan menjadi program tahunan jamaahnya, ya tujuannya menambah nilai keimanan dan ketakwaan kepada Alah SWT serta ingin mendapatkan malam Lailatul Qadr,"katanya.

Beberapa masjid di Kota Jayapura di antaranya Masjid Raya Baiturahim, Masjid As Shalihin serta beberapa masjid lain juga melakukan program itikaf bersama di penghujung 10 malam terakhir bulan Ramadhan 1442.

Tidak ada satupun manusia yang dapat mengetahui kapan waktu pasti datangnya malam Lailatul Qadr namun sebagian pendapat ulama menyebut Laitlatul Qadr pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan 1442 H.

Adanya keinginan sebagian warga Muslim di Kota Jayapura untuk mendapatkan kemulian malam Lailatul Qadr patut diberikan apresiasi karena tingginya kadar keimanan dan ketakwaan warga dalam mengharapkan Ridha Allah SWT.

Semoga warga Muslim manapun yang akan mendapatkan malam Lailatul Qadr sebagai bulan penuh kemuliaan dan keberkahan merupakan manusia pilihan dan beruntung dari Allah SWT.