IAIN Palu wajibkan calon mahasiswa baru miliki wawasan kebangsaan

id IAIN Palu,Prof Abidin Djafar,mahasiswa baru iain palu,jalur mandiri,pendaftaran mahasiswa baru

IAIN Palu  wajibkan calon mahasiswa baru miliki wawasan kebangsaan

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu Prof Abidin Djafar MAg (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, mewajibkan kepada seluruh calon mahasiswa baru agar memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang wawasan kebangsaan sebagai salah satu bentuk upaya mencegah tumbuhkembangnya faham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Setiap pendaftar harus memiliki wawasan kebangsaan termasuk menghafal Pancasila dan memahaminya, mengakui NKRI, memiliki pemahaman dasar tentang Bhineka Tunggal Ika," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu Prof Abidin Djafar MAg, di Palu, Senin.

Prof Abidn menegaskan wawasan kebangsaan masuk sebagai salah satu muatan ujian dalam tahap seleksi usai pendaftaran dalam jalur pendaftaran Mandiri yang dilakukan secara manual.

Pelaksanaan pendaftaran mahasiswa baru untuk jalur pendaftaran mandiri dimulai dari tanggal 17 Mei sampai dengan 15 Agustus 2021, dengan kuota sebanyak kurang lebih 700 orang.

Namun, kata dia, apabila sebelum memasuki bulan Agustus kuota tersebut telah terpenuhi, maka panitia akan menutup pendaftaran dan masuk pada tahap wawancara dan seleksi.

"Oleh karena itu kami mengimbau kepada orang tua dan masyarakat serta generasi muda agar segera daftarkan anak-nya bila telah lulus SLTA sederajat karena kuota terbatas," imbuhnya.

Akan tetapi, sebelum didaftarkan anaknya atau saudaranya di IAIN Palu, ujar dia, pastikan bahwa saudara atau anaknya memiliki pemahaman tentang wawasan kebangsaan.

Prof Abidin menegaskan IAIN Palu akan melakukan seleksi secara ketat mengenai hal itu, sebagai bentuk komitmen melawan tumbuhkembangnya gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Karena kami berkomitmen bahwa IAIN Palu bebas dari segala bentuk faham dan gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme, maka hal ini menjadi keseriusan yang tidak bisa ditawar," tegasnya.

Selain wawasan kebangsaan, kata dia, calon pendaftar juga harus memiliki dasar pemahaman keagamaan dan keislaman yang moderat. Hal ini juga menjadi satu syarat dan muatan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru.

"Kemudian harus punya dasar kemampuan membaca dan menulis Alquran," kata Prof Abidin.