Membatik Masuk Kurikulum Sekolah Mode Italia

id batik, membatik, gaya

Membatik Masuk Kurikulum Sekolah Mode Italia

Membatik (ANTARA/Seno S)

Solo, (ANTARA Sulteng) - Koefia sebuah sekolah mode tertua di Italia tertarik dengan Batik Solo, Indonesia, dan merencanakan akan memasukan desain mode dengan bahan kain batik dalam kurikulum pelajaranannya.

Direktur Artistik Koefia, Bianca Lami, beserta Wakil Ketua DPRD di Lazio Italia, Raffaele D' Ambrosio, usai bertemu dengan Wali Kota Surakarta Joko Widodo  di Solo, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya mengetahui Solo sebagai pusat batik dari internet.

"Saya tahu dari internet bahwa Solo merupakan ibukota batik. Di sini banyak industri batik, bahkan saya dengar ada kampung dengan nama batik. Saya ingin melihatnya secara langsung," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengajarkan desain fashion batik kepada siswanya selama tiga tahun. Hal ini dikarenakan pihaknya melihat batik sebagai warisan budaya dunia yang diakui Unesco dari Indonesia bisa menjadi trend fashion baru nantinya.

"Kita ingin mengembangkan fashion heritage. Ini sekaligus untuk menggabungkan budaya Solo dengan budaya Eropa dan saya kira akan sangat bagus," katanya.

Hasil belajar para siswa sekolah Koefia nantinya akan diikutsertakan dalam berbagai gelaran "0fashion week" di Italia. Gelaran fashion terdekat yang akan menampilkan desain baju bermotif batik yakni saat perayaan satu abad berdirinya Koefia pada bulan Januari 2013, sehingga materi yang akan ditampilkan dalam gelaran fashion tersebut mulai digarap sejak saat ini.

Raffaele D'ambrosio menyatakan ingin menjalin kerja sama dengan Kota Solo untuk membantu mempromosikan batik di Italia.

Menurut dia batik sebagai warisan budaya kini mulai dilirik dan diminati masyarakat pecinta fashion di Italia.

Sementara Wali Kota Surakarta Joko Widodo menilai batik memang harus diarahkan untuk masuk ke industri kreatif agar lebih diminati masyarakat dan tetap bisa dilestarikan.

Namun, lanjutnya, beberapa batik yang sudah memiliki pakem-pakem tertentu harus tetap dipertahankan. "Pakemnya tetap, tapi tetap harus ada modifikasi dan inovasi yang dikedepankan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya menerima dengan baik tawaran kerja sama dengan sekolah mode di Italia tersebut. Dirinya pun siap mengirimkan sejumlah model untuk memeragakan fashion batik, baik kostum carnival yang diwakili Solo Batik Carnival (SBC) maupun fashion batik yang dikenakan sehari-hari.

"Ya nanti Januari 2013 kita pergi ke Italia, untuk memperagakan busana batik di sana dan sekaligus juga promosi mengenai batik pada pesta busana yang dihadiri oleh para perancang busana kelas dunia itu," katanya. (J005)