Pemkab Sigi bantu petani untuk budidaya tanaman kopi arabica

id petani sigi,kopi arabica sigi,kopi sigi,bupati sigi,pemkab sigi

Pemkab Sigi  bantu petani untuk budidaya tanaman kopi arabica

Bupati Sigi Mohamad Irwan memetik buah kopi pada kegiatan panen raya kopi yang difasilitasi oleh Himpunan Petani Kopi Kamanuru Desa Dombu Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi, Rabu (19/5/2021). (ANTARA/HO-Dok Subarcha)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah membantu petani di daerah itu untuk melakukan budidaya tanaman kopi Arabica secara berkelanjutan guna meningkatkan ekonomi mereka

"Potensi yang dimiliki pada sektor pertanian dan perkebunan menjadi kekuatan untuk membangun ekonomi daerah dan masyarakat secara berkelanjutan, termasuk pemanfatan potensi budidaya kopi yang digarap petani," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Rabu. 

Irwan menjelaskan Pemkab Sigi bertekad membangun kemandirian ekonomi daerah dan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi berbagai sektor pertanian dan perkebunan dan sektor lainnya.

Salah satunya, kata dia, mendorong sektor agrobisnis diikutkan dengan kebijakan yang memperhatikan para petani dalam mengelola potensi yang ada, termasuk budidaya kopi.

"Membangun Sigi harus secara 'pentaheliks' dengan melibatkan semua elemen untuk sama-sama bergerak membangun, dan untuk pengembangan kopi telah masuk dalam program utamanya dalam pengembangan industri kecil dan menengah," ungkapnya.

Bupati Sigi menyampaikan Dinas Pertanian setempat diharapkan membangun rumah pascapanen bagi petani kopi, sedangkan Dinas Koperasi dan UKM membangun industri kecil dan diharapkan dana desa dapat menyiapkan 5.000 pohon bibit kopi setiap desa.

Sementara itu Ketua Himpunan Petani Kopi Kamanuru Desa Dombu Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi, Awaludin menargetkan penanaman kopi Arabica seluas 60 hektare.

"Usaha perkebunan kopi selama ini belum dikelola seperti sekarang, tapi setelah mendapatkan pendampingan mulai pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan, panen dan pascapanen sampai pemasaran, kami benar-benar merasakan perubahan pendapatan dari hasil kopi ini," kata Awaludin.

Sebelum dikelola dengan baik, kata dia, harga kopi hanya berkisar Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram, namun sekarang dengan pengelolaan dengan teknologi yang tepat guna mulai budidaya hingga pengemasan produk bermerek "Kopi Kamanuru", harganya mencapai Rp200 ribu hingga Rp280 ribu per kilogram.

"Bahkan produk kopi ini telah memenuhi permintaan dari mancanegara Dubai dan Jepang," ujarnya.

Menurut dia, proses pengolahan pascapanen kopi tersebut secara natural, sehingga harga tertinggi bisa mencapai Rp280 ribu per kilogram.

"Memang butuh kesabaran dan ketelitian sehingga bisa mendapat hasil seperti saat ini makanya kami pun bersemangat untuk terus mengembangkan kopi di wilayah ini,”ujarnya.

Di hadapan Bupati Sigi Mohamad Irwan, Ketua Himpunan Petani Kopi Kamanuru ini meminta bantuan untuk memfasilitasi peralatan pembersihan dan pengolahan lahan untuk penanaman kopi.
 
Bupati Sigi Mohamad Irwan memetik buah kopi pada kegiatan panen raya kopi yang difasilitasi oleh Himpunan Petani Kopi Kamanuru Desa Dombu Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi, Rabu (19/5/2021). (ANTATA/HO-Dok Subarcha)