Kairo (ANTARA) - Raja Yordania Abdullah pada Minggu (23/5) menekankan pentingnya mengubah gencatan senjata Gaza menjadi kesepakatan damai yang komprehensif.
Menurutnya, tidak ada alternatif untuk solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Raja Abdullah menyerukan "peningkatan upaya Arab serta internasional untuk mengubah gencatan senjata menjadi kesepakatan damai yang diperluas guna mendorong solusi politik yang memenuhi hak-hak sah rakyat Palestina", tulis istana kerajaan di Twitter.
Mesir dan Qatar, yang menjalin hubungan dengan Hamas, memimpin upaya kawasan untuk gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran, di mana bombardir terhadap Gaza menewaskan 232 warga Palestina dan serangan roket menelan 12 korban jiwa di Israel.
Raja Abdullah mengatakan Yordania "menempatkan semua hubungan diplomatik dan kemampuan mereka untuk meneruskan tujuan rakyat Palestina," demikian laporan Kantor Berita Petra.
Ia juga menuturkan bahwa "tidak ada pilihan lain bagi solusi dua negara untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif," tambahnya.
Baca juga: Gencatan senjata Palestina dan Israel dianggap masih rapuh
Baca juga: Gelora: Gencatan senjata tunjukkan kekuatan Palestina meningkat
Baca juga: Gencatan senjata Hamas dan Israel dimulai
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres desak gencatan senjata segera di Gaza
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pengamat nilai hubungan Indonesia-Yordania akan lebih erat karena Gaza
Senin, 1 April 2024 9:03 Wib
Yordani dan AS bahas upaya gencatan senjata di Gaza
Minggu, 17 Maret 2024 13:43 Wib
Pentagon: 186 personel jadi korban di Irak, Suriah, Yordania
Selasa, 13 Februari 2024 15:37 Wib
Qatar percaya diri tampilkan performa terbaik di final Piala Asia
Sabtu, 10 Februari 2024 8:09 Wib
Qatar dan Yordania berlomba menorehkan tinta emas
Sabtu, 10 Februari 2024 7:45 Wib
Menang 3-2 atas Iran, timnas Qatar dipastikan hadapi Yordania di final
Kamis, 8 Februari 2024 7:39 Wib
Yordania ciptakan sejarah dengan melaju ke partai final Piala Asia
Rabu, 7 Februari 2024 6:21 Wib
Puasa gelar 64 tahun, Klinsmann sebut Korsel "tim yang lapar"
Selasa, 6 Februari 2024 9:14 Wib